Kuripan Selatan, Lombok Barat,- Persatuan Pemuda Kuripan Selatan akan melakukan aksi demonstrasi di kantor Desa Kuripan Selatan. Aksi tersebut nantinya dipimpin oleh Hanan Wahyuda, yang akrab disapa Yuda, sebagai koordinator umum (Kordum) dari inisiatif tersebut. Senin,10/2/2025
Saat ditemui wartawan Media ini Yuda mengungkapkan bahwa konsolidasi yang dilakukan oleh pemuda di desa tersebut telah mencapai kesepakatan untuk menuntut transparansi dan meritokrasi dalam proses rekrutmen perangkat desa.
Yuda mengakui bahwa mereka telah mengirimkan surat kepada Kapolres Lombok Barat per hari ini untuk memberikan informasi terkait aksi yang akan digelar pada hari Rabu 12 Februari 2025 pagi hari. Dalam tuntutannya, kelompok pemuda ini berfokus pada beberapa poin penting yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa dan pemberdayaan pemuda. Tuntutan-tuntutan tersebut mencakup:
* Ketidaksesuaian langkah dengan visi misi kepala desa
** Menuntut Janji Politik Kepala Desa yang telah menjanjikan Lapangan Sepak Bola Kepada Para Generasi Muda Sebagai Wadah Untuk Menampung Minat dan Bakat generasi Muda yang sampai Hari ini Kepala Desa Gagal Mewujudkan itu
*** Transparansi alokasi dana desa.Penggunaan anggaran untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta pengelolaannya
**** Pemberdayaan pemuda dan pengelolaan fasilitas olahraga desa, yang saat ini tidak berfungsi optimal yang sampai saat ini tidak ada Pengelolaan yang jelas Oleh BUMDES dan Kepala Desa dalam hal ini melakukan pembiaran terhadap kondisi tersebut.
Mahasiswa dari Universitas Mataram (UNRAM) tersebut juga menyoroti kurangnya keterbukaan mengenai pendapatan dan pengeluaran desa. Mereka hanya melihat informasi yang dipampang di baliho tanpa adanya sosialisasi yang memadai. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat bagi pemuda untuk menuntut keterbukaan dari pihak desa.
Sebelumnya, pemuda sudah mencoba mengundang kepala desa untuk berdialog dan berdiskusi mengenai isu-isu yang ada. Sayangnya, undangan tersebut tidak diindahkan karena kepala desa mengklaim alasan sakit.
“Kami merasa kecewa karena undangan kami sering tidak dihiraukan. Ini bukan hanya sekali atau dua kali, tetapi sudah sering,” tuturnya
Terkait Estimasi jumlah massa yang akan terlibat dalam aksi nantinya Yuda enggan menyebutkan secara Rinci melainkan yuda menjelaskan akan melakukan pengepungan terhadap kantor desa dengan keterwakilan dari masing-masing dusun. Yuda juga menegaskan bahwa tindakan ini bukan sekadar aksi tanpa makna atau hore-hore semata namun Yuda menekankan Jika tidak ada respons positif dari pihak desa, mereka berencana untuk melanjutkan surat pengaduan ke instansi terkait bahkan ke APH, menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap situasi saat ini.