Lombok Barat, NTB – Desa Terong Tawah, yang terletak di Kecamatan Labuapi, baru-baru ini menjadi sorotan publik akibat pengaduan dari warga terkait masalah pembuangan sampah di depan Kantor Desa. Kasus ini mencerminkan permasalahan yang lebih dalam terkait pelayanan publik dan hubungan antara warga dengan pemerintah desa. Kamis, 20 Februari 2025
Menurut laporan, insiden ini bermula ketika sejumlah warga merasa tidak puas dengan pelayanan pengelolaan sampah yang dianggap tidak maksimal. Sebagai bentuk protes, mereka memilih untuk membuang sampah di depan kantor desa, yang dianggap sebagai simbol kekecewaan terhadap tindakan pemerintah desa. Dalam upaya menyelesaikan permasalahan ini, telah dilakukan mediasi antara pihak-pihak terkait, termasuk Bhabinkamtibmas dan para kepala dusun (kadus). Namun, mediasi tersebut tampaknya belum menghasilkan solusi yang memuaskan semua pihak.
Kapolsek Labuapi, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, menyampaikan bahwa pihak kepolisian menerima laporan tentang tindakan pembuangan sampah tersebut dan kini sedang melakukan penyelidikan. Ia mengungkapkan bahwa penanganan pengaduan ini bertujuan untuk mencari kejelasan apakah ada unsur pidana dalam tindakan warga yang membuang sampah tersebut. Ipda Nyoman menjelaskan, “Kami akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk mencari jalan keluar melalui musyawarah, sehingga masalah ini dapat diselesaikan tanpa harus melibatkan jalur hukum.”
Pentingnya peran tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Terong Tawah juga ditekankan oleh Ipda Nyoman. Ia berharap para tokoh ini dapat lebih aktif berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam menyampaikan aspirasi dan keluhan warga. “Dengan begitu, diharapkan masalah dapat diselesaikan secara internal sebelum melibatkan pihak kepolisian,” katanya.
Meskipun pengaduan telah diterima dan penyelidikan sedang berlangsung, Ipda I Nyoman Rudi Santosa mengingatkan bahwa penyelesaian masalah melalui musyawarah adalah langkah yang lebih konstruktif. “Kami ingin menciptakan keamanan dan kenyamanan di desa. Musyawarah antar pihak di tingkat desa maupun kecamatan dapat mencegah perpecahan antara warga dan pemerintah desa,” ujarnya.
Masalah ini, jika tidak ditangani dengan baik, bisa berpotensi menimbulkan ketegangan lebih lanjut di antara masyarakat dan pemerintah desa. Penting bagi pihak-pihak terkait untuk mendengarkan keluhan warga dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Hanya dengan kolaborasi yang baik antara warga dan pemerintah desa, Desa Terong Tawah dapat menjadi lebih aman dan harmonis bagi warganya.
Dalam situasi seperti ini, komunikasi yang efektif dan transparan sangatlah penting. Kesadaran akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan dan ketertiban di desa harus menjadi prioritas. Semoga melalui musyawarah yang baik, Desa Terong Tawah dapat menemukan solusi terbaik untuk masalah ini dan memperbaiki hubungan antara warga dan pemerintah desa, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.***