Gaya Hidup

Gaji Tidak Hanya Angka: Dampaknya Terhadap Keseimbangan Hidup-Kerja Karyawan

×

Gaji Tidak Hanya Angka: Dampaknya Terhadap Keseimbangan Hidup-Kerja Karyawan

Sebarkan artikel ini
Gaji Tidak Hanya Angka, Dampaknya Terhadap Keseimbangan Hidup-Kerja Karyawan
Gaji Tidak Hanya Angka, Dampaknya Terhadap Keseimbangan Hidup-Kerja Karyawan. Image by KamranAydinov on Freepik

Selain itu, ketidakpuasan terhadap gaji juga seringkali diikuti dengan ketidakpuasan terhadap perusahaan secara keseluruhan. Hal ini dapat memengaruhi hubungan karyawan dengan manajer dan rekan kerja, serta meningkatkan tingkat perputaran karyawan (turnover rate). Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk secara transparan dan adil dalam menetapkan kebijakan penggajian.

Efek Gaji terhadap Keseimbangan Hidup-Kerja

Gaji yang memadai tidak hanya memberi rasa aman secara finansial, tetapi juga membantu karyawan mencapai keseimbangan hidup-kerja yang lebih baik. Dengan penghasilan yang cukup, karyawan dapat mengurangi jam kerja mereka, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, atau mengejar kegiatan di luar pekerjaan yang mereka nikmati. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan, pada gilirannya, meningkatkan produktivitas serta kepuasan dalam pekerjaan.

Namun, jika gaji terlalu rendah, karyawan mungkin merasa terpaksa bekerja lebih keras dan lebih lama untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, yang berisiko merusak keseimbangan hidup-kerja mereka. Kondisi seperti ini dapat memicu kelelahan (burnout) yang dapat merugikan baik bagi individu maupun perusahaan.

Dampak Gaji terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Psychiatry, stres yang disebabkan oleh masalah finansial dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Masalah kesehatan yang sering dikaitkan dengan tekanan finansial meliputi gangguan tidur, masalah pencernaan, peningkatan kecemasan, dan bahkan gangguan jantung.

Karyawan yang merasa tidak dihargai atau dibayar rendah lebih rentan terhadap burnout, yang dapat menyebabkan kelelahan emosional, depresi, serta penurunan fisik. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami bahwa penggajian yang tidak adil atau rendah dapat berakibat pada penurunan kesejahteraan fisik dan mental karyawan, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kinerja perusahaan.

Bagaimana Perusahaan Dapat Meningkatkan Psikologi Penghasilan Karyawan

Sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan mental karyawan, perusahaan perlu memperhatikan kebijakan penggajian mereka. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Menetapkan Gaji yang Adil dan Kompetitif

Gaji yang adil adalah kunci untuk menciptakan rasa aman dan puas bagi karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset pasar secara berkala untuk memastikan bahwa gaji yang ditawarkan kompetitif dan sesuai dengan standar industri.

2. Memberikan Insentif Non-Finansial

Selain gaji, perusahaan juga dapat memberikan insentif non-finansial yang dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, seperti fleksibilitas jam kerja, kesempatan untuk bekerja jarak jauh, dan program kesejahteraan mental.

3. Menghargai Kontribusi Karyawan

Menghargai kontribusi karyawan tidak hanya dilakukan melalui penggajian, tetapi juga dengan memberikan apresiasi atas kerja keras mereka. Penghargaan dapat berupa pengakuan publik, promosi, atau bonus kinerja yang memberikan rasa dihargai bagi karyawan.

4. Menjaga Keseimbangan Hidup-Kerja

Keseimbangan hidup-kerja sangat penting untuk kesehatan mental karyawan. Perusahaan yang menyediakan ruang bagi karyawan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

5. Menyediakan Program Kesejahteraan Mental

Perusahaan juga harus memastikan bahwa mereka memberikan dukungan bagi karyawan dalam hal kesehatan mental. Program-program yang menawarkan konseling, relaksasi, dan manajemen stres dapat sangat bermanfaat untuk menjaga kesejahteraan karyawan.