- Pertimbangkan Sumber Kritik: Apakah kritik datang dari seseorang yang berkompeten dalam bidang tersebut? Apakah ada bukti konkret untuk mendukung kritik tersebut?
- Diskusikan dengan Rekan Kerja: Jika perlu, diskusikan kritik tersebut dengan rekan kerja atau mentor untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih objektif.
7. Gunakan Kritik untuk Meningkatkan Diri
Setelah mencerna kritik yang diterima, gunakan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Fokus pada aspek yang bisa Anda perbaiki dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
Strategi:
- Terapkan Umpan Balik: Implementasikan umpan balik yang diterima dalam pekerjaan Anda dan pastikan untuk terus mengembangkan diri.
- Jadikan Kritik Sebagai Motivasi: Alih-alih merasa terpuruk, jadikan kritik sebagai pendorong untuk menjadi lebih baik dan lebih berkompeten.
8. Jaga Komunikasi dengan Atasan
Komunikasi yang terbuka dan efektif dengan atasan sangat penting, terutama setelah menerima kritik. Pastikan Anda selalu terbuka untuk menerima umpan balik lebih lanjut dan menunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk memperbaiki diri.
Strategi:
- Follow Up: Setelah beberapa waktu, cobalah untuk meminta umpan balik lagi dari atasan Anda untuk melihat apakah ada perbaikan yang perlu dilakukan lebih lanjut.
- Tunjukkan Perubahan yang Sudah Dilakukan: Jika Anda sudah memperbaiki diri sesuai dengan kritik yang diberikan, pastikan untuk memberitahukan atasan tentang perubahan yang telah Anda buat.
Kritik dari atasan adalah bagian yang tidak bisa dihindari dalam dunia kerja, namun bukan berarti harus menjadi pengalaman yang menegangkan atau penuh stres. Dengan mengadopsi sikap yang positif dan konstruktif, Anda dapat menghadapi kritik dengan tenang, mengambil manfaat darinya, dan menggunakannya untuk meningkatkan kinerja serta hubungan profesional Anda. Ingatlah bahwa kritik bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah langkah menuju perkembangan yang lebih baik.