plbnews.web.id – Hubungan toxic bisa berdampak besar pada kesejahteraan emosional dan mental seseorang. Terkadang, meskipun sudah tahu hubungan tersebut tidak sehat, banyak orang kesulitan untuk melepaskan diri. Mengapa hal ini terjadi? Salah satu penyebab utama adalah kebiasaan-kebiasaan yang memperparah keterikatan emosional pada hubungan toxic tersebut. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang seringkali membuat seseorang gagal untuk lepas dari hubungan toxic, dan bagaimana cara untuk menghindarinya.
1. Mengabaikan Tanda-Tanda Awal Toxicity
Seringkali, dalam sebuah hubungan toxic, tanda-tanda awal bisa terlihat jelas. Namun, banyak orang yang memilih untuk mengabaikannya atau bahkan merasionalisasi perilaku pasangan yang merugikan. Contoh nyata adalah ketika pasangan mulai menunjukkan sikap kontrol berlebihan, manipulasi emosional, atau kekerasan verbal.
Menurut psikolog, Dr. Sarah Lewis, orang cenderung mengabaikan tanda-tanda ini karena adanya rasa takut atau ketergantungan emosional pada pasangan. Mereka sering kali berpikir bahwa situasi tersebut hanya sementara atau mereka bisa mengubah pasangan menjadi lebih baik. Padahal, jika kebiasaan ini berlanjut, bukan tidak mungkin hubungan tersebut akan semakin merusak kesehatan mental dan emosional.
2. Tidak Memiliki Batasan yang Jelas
Dalam hubungan toxic, seringkali batasan personal menjadi kabur. Pasangan mungkin tidak menghargai ruang pribadi atau kebebasan individu. Kebiasaan ini bisa semakin memperburuk kondisi emosional seseorang, terutama jika mereka tidak tahu bagaimana cara menetapkan batasan yang sehat.
Pakar hubungan, Dr. Anita Brown, menjelaskan bahwa tanpa batasan yang jelas, seseorang akan terjebak dalam dinamika hubungan yang tidak seimbang. “Batasan adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Ketika seseorang tidak tahu cara mengatur batasan dalam hubungan, mereka akan mudah jatuh ke dalam pola manipulasi atau kontrol yang berbahaya,” ungkapnya.
3. Terlalu Mengandalkan Harapan untuk Perubahan
Harapan yang tidak realistis tentang perubahan pasangan seringkali membuat seseorang bertahan lebih lama dalam hubungan toxic. “Mereka berharap pasangan akan berubah, bahwa mereka akan lebih baik jika diberi kesempatan,” kata Dr. Brown. Sayangnya, harapan tersebut sering kali tidak terwujud, dan yang terjadi malah ketidakpastian dan rasa frustasi yang semakin mendalam.
Menunggu perubahan yang tidak kunjung datang hanya akan memperpanjang penderitaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk sadar bahwa perubahan dalam hubungan toxic tidak bisa dipaksakan, dan seseorang harus menerima kenyataan bahwa tidak semua hubungan bisa diperbaiki.
4. Merasa Terlalu Terkait Secara Emosional dan Finansial
Salah satu alasan mengapa orang merasa terjebak dalam hubungan toxic adalah karena mereka merasa terlalu terikat secara emosional atau finansial. Ketergantungan emosional dapat membuat seseorang merasa takut untuk melangkah keluar karena mereka merasa tidak bisa hidup tanpa pasangan tersebut. Begitu pula, jika ada ketergantungan finansial, misalnya pasangan mengendalikan sumber daya atau memberikan sedikit dukungan keuangan, seseorang mungkin merasa tidak punya pilihan lain selain bertahan.