Gerung, Lombok Barat – Polsek Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, mengamankan dan melakukan monitoring giat tradisi adat nyongkolan di wilayah hukum Polsek Gerung pada Minggu (15/10/2023).
Kapolsek Gerung, Iptu I Kadek Sumerta, SH., mengatakan, pengamanan dan monitoring dilakukan di dua titik, yaitu: Nyongkolan masuk dari Desa Sempoja, Kecamatan Peringarata, Kabupaten Lombok Tengah, menuju Lingkungan Pohdana, Kelurahan Gerung Utara, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Nyongkolan masuk dari Dusun Pelabu, Desa Kuripan Selatan, Kecamatan Kuripan, menuju Dusun Bantir, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
“Kegiatan tradisi adat nyongkolan tersebut berjalan aman dan lancar,” kata Iptu I Kadek Sumerta, Senin (16/10/2023).
Iptu I Kadek Sumerta menjelaskan, pengamanan dan monitoring dilakukan oleh regu KSPK II dan piket pawas serta para jajaran Babinkamtibmas zona tengah dan timur.
“Pengamanan dan monitoring dilakukan untuk mencegah kemacetan yang ditimbulkan oleh kegiatan nyongkolan tersebut,” kata Iptu I Kadek Sumerta.
Iptu I Kadek Sumerta menambahkan, kegiatan tradisi adat nyongkolan merupakan salah satu budaya masyarakat Lombok Barat yang masih dilestarikan hingga saat ini.
“Tradisi adat nyongkolan ini merupakan simbol penyambutan pengantin pria oleh keluarga pengantin wanita,” kata Iptu I Kadek Sumerta.
Tradisi adat nyongkolan merupakan simbol penyambutan pengantin pria oleh keluarga pengantin wanita. Arak-arakan pengantin ini diiringi oleh musik tradisional Sasak, seperti gendang beleq dan kecapi.
Polisi berperan penting dalam mengamankan tradisi adat nyongkolan, yaitu untuk mencegah kemacetan dan gangguan keamanan.
Tradisi adat nyongkolan memiliki dampak positif, yaitu untuk menjaga dan melestarikan budaya Lombok Barat.
Dengan menambahkan informasi-informasi tersebut, artikel berita tersebut akan lebih informatif dan bermanfaat bagi pembaca. Selain itu, artikel berita tersebut juga akan lebih menarik karena membahas tradisi adat nyongkolan secara lebih mendalam.
