Scroll untuk baca artikel
Berita Lokal

Pesesaan Sambi Renteng Sukses Promosikan Perumahan dan Tahfiz di Kuripan

36
×

Pesesaan Sambi Renteng Sukses Promosikan Perumahan dan Tahfiz di Kuripan

Sebarkan artikel ini
Pesesaan Sambi Renteng

Lombok Barat, NTB – Pesesaan yang diselenggarakan oleh kelompok Sanggar dan Seni Budaya Sambi Renteng di Desa Kuripan Selatan, Lombok Barat, sukses menarik perhatian masyarakat. Kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan pembangunan perumahan dan tahfiz di desa tersebut.

Pesesaan yang berlangsung pada Senin (23/10/2023) itu mempertemukan dua pepadu, yaitu Cikar Rarat dan Sambi Renteng. Pertandingan tersebut berlangsung seru dan meriah, dan disaksikan oleh sekitar 100 orang penonton.

Ketua kelompok Sanggar dan Seni Budaya Sambi Renteng, Lalu Zaenal Abidin, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan pembangunan perumahan dan tahfiz di desa tersebut. “Kami berharap dengan kegiatan ini, masyarakat akan tertarik untuk membeli rumah atau menyekolahkan anaknya di tahfiz kami,” kata Lalu Zaenal Abidin.

Kegiatan ini mendapat pengamanan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat serta anggota jaga Polsek Kuripan. Kapolsek Kuripan, Ipda Fahrizal Eko Suryanto, mengatakan bahwa kegiatan ini berjalan lancar dan kondusif. “Kami mengapresiasi kegiatan ini, karena dapat mempererat silaturahmi antar warga dan mempromosikan potensi wisata di desa Kuripan Selatan,” kata Ipda Fahrizal Eko Suryanto.

Peresean adalah tarian tradisional masyarakat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini merupakan perpaduan antara seni tari, seni bela diri, dan seni musik. Peresean biasanya ditampilkan dalam acara-acara besar, seperti pesta pernikahan, penyambutan tamu kehormatan, atau upacara adat.

Peresean biasanya melibatkan dua orang pepadu, yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kedua pepadu akan saling berhadapan dan memukul lawan dengan menggunakan tongkat rotan. Pertandingan peresean biasanya berlangsung seru dan meriah, dan disaksikan oleh banyak orang.

Peresean memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Sasak. Tarian ini melambangkan kekuatan, keberanian, dan ketangkasan. Peresean juga merupakan simbol persatuan dan kegotongroyongan masyarakat Sasak.

Berikut adalah beberapa informasi tentang peresean:

  • Sejarah: Peresean diperkirakan telah ada sejak abad ke-16. Tarian ini awalnya merupakan ritual adat untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari roh-roh leluhur.
  • Peralatan: Peresean biasanya menggunakan tongkat rotan sebagai senjata. Tongkat rotan tersebut biasanya memiliki panjang sekitar 1 meter dan berdiameter sekitar 5 cm.
  • Pakaian: Para pepadu biasanya mengenakan pakaian adat Sasak, yaitu sarung, baju, dan kain tenun.
  • Musik: Peresean biasanya diiringi oleh musik tradisional Sasak, seperti gendang, gong, dan rebana.

Peresean merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Tarian ini merupakan cerminan dari keberagaman dan kearifan lokal masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *