KesehatanNasional

Fakta Mengerikan, Setiap 43 Detik Anak Meninggal Akibat Pneumonia

×

Fakta Mengerikan, Setiap 43 Detik Anak Meninggal Akibat Pneumonia

Sebarkan artikel ini
Fakta Mengerikan, Setiap 43 Detik Anak Meninggal Akibat Pneumonia

Jakarta, Pneumonia sering kali dianggap sebagai pembunuh senyap yang tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan anak-anak.

Penyakit ini menginfeksi paru-paru dan dapat mengganggu fungsi pernapasan, bahkan menyebabkan kematian.

Menurut data yang disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, pneumonia menyumbang angka kematian yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan balita.

Angka Kematian yang Mencekam

Pada Puncak Hari Pneumonia Sedunia yang diperingati pada Senin (18/11/2024), Dante mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa kematian akibat pneumonia terjadi setiap 43 detik, yang berarti sekitar 700 ribu anak meninggal dunia setiap tahunnya.

“Pneumonia adalah penyakit yang sebenarnya dapat dicegah, namun hingga kini masih menjadi penyebab utama kematian pada balita,” kata Dante dengan tegas.

Baca Juga :  Indonesia Emas 2045, Kolaborasi Digital Indonesia-AS Buka Peluang Baru

Menurutnya, peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Pada balita, gejala umum yang sering muncul meliputi batuk, kesulitan bernapas, dan tandanya seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas.

Hal ini membuatnya menjadi masalah kesehatan yang sangat serius di Indonesia.

Penyebab Utama Pneumonia pada Anak

Salah satu faktor risiko utama penyebab pada anak-anak adalah paparan asap rokok.

Dante mengingatkan orang tua yang masih merokok di rumah agar berhati-hati, karena kebiasaan tersebut tidak hanya berbahaya bagi kesehatan mereka sendiri, tetapi juga bisa menurunkan daya tahan tubuh anak dan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit ini.

“Data menunjukkan anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan orang tua perokok lebih rentan terkenadibandingkan anak-anak yang tidak terpapar asap rokok,” jelas Dante.

Baca Juga :  Cara Efektif Mengurangi Gula dalam Diet untuk Hidup Sehat

Kematian Anak di Indonesia

Pneumonia telah tercatat sebagai penyebab kematian terbesar kedua setelah malnutrisi pada anak balita di Indonesia.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2021 menyebabkan 740 ribu kematian di seluruh dunia pada anak di bawah usia lima tahun, yang berkontribusi sebesar 14 persen dari total kematian balita di dunia.

Yudhi Pramono, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa merupakan ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak Indonesia.

Beban Ekonomi yang Besar

Penyakit pneumonia juga menjadi masalah besar dalam hal beban biaya kesehatan. Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan pada 2023, pneumonia tercatat sebagai penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi di Indonesia, mencapai Rp8,7 triliun.