Boyolali – Perkelahian antar perguruan pencak silat kembali mewarnai wilayah Boyolali Utara, tepatnya di Dukuh Klewor, Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, pada Senin malam (18/11/2024) pukul 21.30 WIB. Insiden tersebut terjadi di depan bengkel motor GRT milik Bapak Alip, yang mengakibatkan kerusuhan antara kelompok perguruan dan masyarakat sekitar.
Kronologi Kejadian Bentrokan Antar Perguruan
Bentrokan bermula ketika rombongan anggota perguruan silat Pagar Nusa melintas di wilayah Klewor, Kecamatan Kemusu. Mereka tengah dalam perjalanan menuju Lapangan Gebyok, Juwangi, untuk menghadiri sebuah acara. Namun, setibanya di lokasi, rombongan tersebut terlibat kericuhan dengan sekelompok warga yang diduga merupakan anggota perguruan silat lain.
Perkelahian yang sempat memanas tersebut menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka dari kedua belah pihak. Beberapa warga yang menyaksikan peristiwa tersebut tampak kebingungan dengan eskalasi konflik yang terjadi begitu cepat. Menurut informasi yang diperoleh dari sejumlah saksi, suasana semakin memanas ketika kedua kelompok mulai saling serang menggunakan tangan kosong dan senjata tajam.
Respons Kepolisian: Meredam Kerusuhan dengan Cepat
Menanggapi insiden tersebut, aparat kepolisian langsung bergerak cepat untuk meredam situasi. Kapolres Boyolali, AKBP Budi Adhy Buono, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dan segera melakukan upaya pengamanan. “Personel Polres Boyolali, dibantu oleh Sat Brimob Polda Jateng, langsung bergerak cepat untuk mencegah eskalasi konflik. Kami berkomitmen menjaga kondusivitas dan keamanan masyarakat,” ujar AKBP Budi dengan tegas.
Dalam proses penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian berhasil mengamankan 15 anggota Pagar Nusa yang terlibat dalam kericuhan tersebut. Mereka berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Sukoharjo, dengan latar belakang yang beragam mulai dari pekerja swasta, pelajar, hingga mahasiswa. Setelah menjalani proses interogasi di Polsek Kemusu, para anggota perguruan silat tersebut dipulangkan dengan pengawalan ketat oleh Sat Brimobda Jateng dan Sat Reskrim Polres Boyolali.
Imbauan untuk Menjaga Kedamaian dan Kerukunan
AKBP Budi Adhy Buono menekankan pentingnya kedewasaan dalam menyikapi perbedaan antar perguruan silat. “Pencak silat adalah warisan budaya yang mengajarkan kedisiplinan dan persatuan. Saya mengimbau kepada seluruh anggota perguruan silat untuk menahan diri dan tidak menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk konflik,” jelas Kapolres Boyolali tersebut.