plbnews.web.id – Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena nyawer kepada pengemis digital menjadi topik yang cukup banyak diperbincangkan di kalangan masyarakat, terutama di dunia maya.
Dari video viral di media sosial hingga unggahan-unggahan dengan tagar #NyawerDigital, praktik ini semakin menarik perhatian banyak orang.
Namun, pertanyaannya, apakah memberikan uang secara digital kepada mereka yang mengaku membutuhkan bantuan di dunia maya ini merupakan bentuk gangguan mental, ataukah hanya sebuah cerminan perubahan sosial yang sejalan dengan perkembangan zaman?
Fenomena Nyawer di Dunia Digital
Sebelum membahas lebih jauh tentang apakah fenomena ini berkaitan dengan gangguan mental, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “nyawer digital”.
Istilah ini mengacu pada tindakan memberikan sejumlah uang atau donasi kepada orang yang mengklaim sebagai pengemis melalui platform media sosial atau aplikasi pembayaran digital.
Biasanya, orang yang menerima sumbangan digital ini akan mengunggah video atau cerita yang mengundang simpati, menunjukkan kesulitan hidup atau masalah ekonomi yang mereka alami.
Dalam banyak kasus, mereka meminta bantuan secara terbuka di media sosial, seperti Instagram, TikTok, atau YouTube. Di sisi lain, banyak pula individu yang merasa tergerak untuk memberikan donasi sebagai bentuk empati atau bahkan untuk mendapatkan pengakuan sosial.
Fenomena ini berkembang seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan media sosial di kalangan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang lebih aktif berinteraksi di dunia maya.
Banyak yang merasa bahwa memberi donasi melalui media sosial lebih praktis, cepat, dan bisa dilakukan tanpa bertemu langsung dengan penerima.
Namun, apakah ini merupakan gangguan mental atau sekadar cerminan dari fenomena sosial yang lebih besar? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat fenomena ini dari sudut pandang psikologi.
Penyebab Fenomena Nyawer Digital: Pandangan Psikologis
Dari perspektif psikologi, fenomena nyawer digital bisa dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan untuk memberikan sumbangan kepada pengemis digital. Salah satu faktor utama adalah dorongan empati.
-
Empati dan Keinginan untuk Membantu
Secara psikologis, manusia memiliki kecenderungan untuk merasakan empati terhadap orang lain, terutama mereka yang berada dalam kesulitan. Empati adalah kemampuan untuk merasakan atau memahami perasaan orang lain, yang seringkali mendorong individu untuk melakukan tindakan yang dapat membantu.