plbnews.web.id – Di tengah kesibukan kehidupan sehari-hari, kesehatan finansial dan mental seringkali dianggap dua hal yang terpisah. Namun, kenyataannya, keduanya saling terkait erat.
Kondisi keuangan yang tidak stabil dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang, begitu pula sebaliknya.
Ketika kita menghadapi tekanan finansial, dampaknya bisa merembet ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari stres, kecemasan, hingga depresi.
Artikel ini akan mengupas hubungan antara keuangan dan kesehatan mental, serta bagaimana keduanya saling mempengaruhi dan memberikan solusi untuk mencapai kesejahteraan holistik.
Hubungan antara Keuangan dan Kesehatan Mental
Banyak orang tidak menyadari betapa besar pengaruh kondisi keuangan terhadap kesehatan mental mereka. Keuangan yang tidak teratur atau tertekan bisa menciptakan perasaan cemas, tertekan, dan bahkan membuat seseorang merasa tidak berdaya.
Di sisi lain, gangguan mental juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan mereka dengan baik. Ini menciptakan siklus yang tidak sehat, di mana masalah keuangan dan stres mental saling memperburuk satu sama lain.
1. Stres Keuangan: Sumber Utama Kecemasan
Keuangan yang buruk seringkali menjadi sumber utama stres bagi banyak orang. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti membayar tagihan, membeli makanan, atau menabung untuk masa depan, dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan.
Masalah ini seringkali semakin diperburuk dengan tekanan sosial dan ekspektasi dari lingkungan sekitar.
Menurut studi, sekitar 60% orang dewasa di dunia mengaku merasa cemas tentang kondisi finansial mereka. Ketika seseorang merasa tidak aman secara finansial, mereka cenderung memikirkan masa depan yang suram, yang berpotensi mengarah pada perasaan depresi dan kecemasan yang kronis.
Ditambah lagi, masalah keuangan seringkali berhubungan dengan konflik dalam hubungan interpersonal, yang semakin memperburuk kesejahteraan psikologis.
2. Ketidakpastian Finansial Mengarah pada Depresi
Depresi seringkali berakar dari ketidakpastian finansial yang terus-menerus. Saat seseorang merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup, atau terjebak dalam hutang, perasaan tak berdaya dan putus asa bisa muncul.
Rasa cemas yang tak terkendali ini bisa mengarah pada depresi, yang bisa memperburuk keadaan mental dan fisik secara keseluruhan.
Sebuah penelitian dari National Institute of Mental Health (NIMH) menyebutkan bahwa orang yang menghadapi kesulitan keuangan lebih berisiko mengalami gangguan mental, terutama depresi dan kecemasan.