plbnews.web.id – Pernahkah kamu merasa sulit untuk makan sesuatu yang orang lain anggap lezat? Atau mungkin kamu mengenal seseorang yang tidak bisa makan sembarangan dan selalu pilih-pilih makanan?
Ternyata, kebiasaan memilih makanan bukan hanya soal selera atau kebiasaan, tetapi juga bisa terkait dengan berbagai faktor psikologis yang menarik.
Pada dasarnya, sifat pilih-pilih makanan adalah fenomena yang cukup umum terjadi, terutama di kalangan remaja dan orang dewasa muda. Meskipun sering kali dianggap sebagai hal yang tidak terlalu penting atau bahkan sedikit “rewel”, kebiasaan ini sebenarnya bisa mencerminkan banyak hal tentang kondisi psikologis seseorang.
Artikel ini akan membahas beberapa faktor psikologis yang memengaruhi kebiasaan pilih-pilih makanan, serta dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik.
Mengapa Seseorang Bisa Suka Pilih-Pilih Makanan?
Pilih-pilih makanan sering kali muncul tanpa kita sadari, tetapi ada beberapa alasan psikologis yang mendasari kebiasaan ini.
Kebanyakan orang mungkin hanya menganggapnya sebagai masalah selera atau kebiasaan, namun dalam beberapa kasus, kebiasaan ini lebih dari sekadar masalah rasa.
1. Pengalaman Masa Kecil dan Pembentukan Pola Makan
Banyak orang yang tumbuh dalam lingkungan yang membatasi jenis makanan yang mereka konsumsi di masa kecil. Misalnya, orang tua yang terlalu ketat dalam memilihkan makanan atau bahkan memaksakan makanan tertentu.
Pembentukan pola makan yang terbatas pada usia dini dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih selektif atau bahkan cenderung pilih-pilih makanan saat dewasa. Dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi cara seseorang mengontrol aspek tertentu dalam hidupnya, terutama jika mereka merasa kurang berkuasa di masa lalu.
2. Pengaruh Faktor Genetik
Ternyata, beberapa orang memang secara genetis lebih sensitif terhadap rasa tertentu, terutama rasa pahit atau asam. Hal ini bisa menjadi alasan mengapa mereka enggan mencoba makanan baru atau lebih suka memilih jenis makanan yang sudah mereka kenal.
Penelitian menunjukkan bahwa variasi genetik pada reseptor rasa bisa memengaruhi preferensi makanan seseorang, yang membuat mereka lebih selektif terhadap rasa dan tekstur makanan tertentu.
3. Kecemasan dan Perasaan Tidak Aman
Bagi sebagian orang, sifat pilih-pilih makanan bisa berhubungan dengan kondisi psikologis seperti kecemasan atau rasa tidak aman. Dalam beberapa kasus, kecemasan sosial atau gangguan kecemasan bisa memengaruhi kebiasaan makan seseorang.
Misalnya, seseorang yang merasa cemas tentang bagaimana penampilannya atau bagaimana makanan akan memengaruhi tubuhnya mungkin akan lebih selektif dalam memilih makanan. Mereka cenderung memilih makanan yang mereka rasa aman atau familiar.
4. Perhatian Berlebihan terhadap Kesehatan dan Penampilan
Di era sekarang, dengan banyaknya informasi tentang gaya hidup sehat dan tren diet, banyak orang yang merasa tertekan untuk memilih makanan yang dianggap lebih sehat. Sifat pilih-pilih makanan ini bisa berasal dari dorongan untuk menjaga penampilan fisik atau pola makan yang lebih terkontrol.