plbnews.web.id – Sifat-sifat toxic di tempat kerja bisa mengganggu kesejahteraan psikologis dan fisik, mempengaruhi kinerja individu dan tim, bahkan berujung pada penurunan produktivitas perusahaan. Maka, penting bagi kita untuk mengenali sifat-sifat toxic ini agar bisa menghindarinya atau, jika perlu, menanggulanginya.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas berbagai sifat toxic yang sering muncul di tempat kerja dan bagaimana cara mengenalinya serta menghindarinya demi menciptakan atmosfer kerja yang lebih baik.
1. Perilaku Negatif yang Menular
Salah satu sifat toxic yang paling merusak adalah memiliki sikap negatif yang selalu menular ke orang lain. Individu dengan sikap ini cenderung selalu melihat sisi buruk dari setiap situasi, menolak perubahan, dan sering mengeluh tanpa solusi.
Ketika mereka berbicara atau berinteraksi dengan rekan kerja, energi negatif mereka akan segera mempengaruhi orang di sekitar.
Kenapa itu berbahaya? Energi negatif dapat membuat suasana kerja menjadi tegang dan tidak menyenangkan. Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini dapat menurunkan semangat kerja tim dan menghambat inovasi serta kreativitas.
Bagaimana cara menghadapinya? Sebagai individu, kita harus belajar untuk tetap positif dan menemukan cara untuk memotivasi diri sendiri. Bagi manajer, memberikan pelatihan atau sesi pengembangan untuk membangun mindset positif bisa menjadi langkah yang efektif.
2. Micro-Management: Tidak Memberikan Kepercayaan
Micro-management adalah sifat toxic yang sering kali tidak disadari, tetapi dampaknya sangat besar. Ketika atasan terlalu mengontrol setiap detail pekerjaan bawahannya, ini menciptakan ketergantungan yang tidak sehat dan mematikan inisiatif individu. Pada akhirnya, ini juga menciptakan ketidakpuasan dan penurunan motivasi.
Kenapa itu berbahaya? Bawahan yang terus-menerus diawasi secara berlebihan merasa bahwa mereka tidak memiliki otonomi atau kepercayaan untuk bekerja secara mandiri. Hal ini bisa membuat mereka merasa tertekan dan mengurangi kreativitas serta kinerja mereka.
Bagaimana cara menghadapinya? Sebagai atasan, sebaiknya percayakan tugas-tugas tertentu kepada tim Anda dan berikan ruang bagi mereka untuk berkembang. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi juga mendorong mereka untuk mengambil tanggung jawab.
3. Sikap Kompetitif yang Tidak Sehat
Kompetisi dalam dunia kerja memang penting untuk mendorong produktivitas, namun jika kompetisi tersebut bersifat tidak sehat, bisa menimbulkan konflik dan ketegangan antar rekan kerja. Individu dengan sikap seperti ini cenderung untuk menganggap rekan kerja sebagai pesaing dan berusaha memenangkan segalanya, bahkan jika itu merugikan tim atau perusahaan.