Di dunia profesional, satu hal yang sering kali menjadi titik tolak bagi kesuksesan atau kegagalan seseorang adalah bagaimana mereka mengelola komunikasi, terutama terkait dengan kebijakan perusahaan atau keputusan manajerial.
Sebagian besar dari kita tentu sudah pernah mendengar tentang betapa pentingnya untuk selalu berbicara berdasarkan fakta, bukannya asumsi. Tetapi, mengapa hal ini sangat krusial ketika berkaitan dengan kebijakan perusahaan atau organisasi?
Mari kita ulas secara mendalam mengapa menjabarkan kebijakan dengan asumsi sendiri bisa menjadi bencana dalam karir profesional.
Ini bukan hanya soal menghindari kesalahan, tetapi juga tentang membangun reputasi yang kokoh dan kredibilitas yang terjaga.
1. Asumsi yang Salah Bisa Menyebabkan Salah Paham yang Luas
Di setiap organisasi, komunikasi yang jelas dan akurat sangat penting. Ketika seseorang menjabarkan kebijakan berdasarkan asumsi pribadi tanpa memahami konteks sepenuhnya, maka yang terjadi adalah kesalahpahaman yang bisa menjalar kemana-mana.
Hal ini bisa merusak hubungan dengan rekan kerja, atasan, atau bahkan klien. Misalnya, jika seorang karyawan menjelaskan kebijakan baru mengenai pemotongan anggaran dengan menambahkan penafsiran pribadi, bisa jadi orang lain akan menganggapnya sebagai kebijakan yang pasti berlaku, padahal belum tentu seperti itu.
Salah paham ini tidak hanya merugikan pihak yang mendengarnya, tetapi juga bisa menambah ketidakpastian dalam organisasi.
Saat kebijakan tidak disampaikan dengan jelas dan tepat, maka ekspektasi yang salah bisa muncul, dan dampaknya bisa jauh lebih buruk dari sekadar kebingungannya.
2. Menunjukkan Ketidaktahuan terhadap Kebijakan Perusahaan
Ketika Anda menjelaskan kebijakan perusahaan berdasarkan asumsi atau perkiraan pribadi, hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa Anda tidak sepenuhnya mengerti atau tidak peduli terhadap kebijakan yang ada.
Dalam dunia profesional, apalagi di level manajerial, menunjukkan ketidakpahaman tentang kebijakan atau prosedur yang diterapkan bisa sangat merugikan.
Rekan kerja dan atasan akan menganggap Anda kurang siap dan mungkin mulai meragukan kemampuan Anda dalam menghadapi tugas-tugas yang lebih besar.
Dalam jangka panjang, ini bisa menjadi masalah besar bagi perkembangan karir Anda. Setiap orang yang memiliki tanggung jawab dalam organisasi harus tahu persis apa yang sedang terjadi dan bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi pekerjaan mereka.
3. Menghilangkan Kepercayaan yang Sudah Dibangun
Kepercayaan adalah salah satu aset paling berharga dalam dunia kerja. Jika Anda sering kali memberikan penjelasan berdasarkan dugaan atau asumsi yang tidak tepat, orang akan mulai meragukan integritas Anda.