Gaya Hidup

Filsafat dalam Psikiatri, Cara Baru Menyembuhkan Kesehatan Mental

×

Filsafat dalam Psikiatri, Cara Baru Menyembuhkan Kesehatan Mental

Sebarkan artikel ini
Filsafat dalam Psikiatri, Cara Baru Menyembuhkan Kesehatan Mental

plbnews.web.id – Di tengah berkembangnya diskusi tentang kesehatan mental, ada satu hubungan yang semakin sering diperbincangkan, yakni antara filsafat dan psikiatri.

Keduanya mungkin tampak seperti dua disiplin ilmu yang berbeda. Filsafat berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan besar tentang eksistensi dan makna hidup, sementara psikiatri lebih berfokus pada diagnosa, pengobatan, dan perawatan gangguan mental.

Namun, keduanya ternyata memiliki banyak keterkaitan yang membuka wawasan baru dalam memahami kondisi kesehatan mental manusia. Lantas, bagaimana hubungan antara filsafat dan psikiatri ini bisa saling melengkapi?

Filosofi dalam Psikiatri: Menggali Esensi Penyakit Mental

Pada dasarnya, filsafat berusaha untuk memahami esensi kehidupan, makna keberadaan, dan konsep-konsep mendalam mengenai pikiran serta perilaku manusia.

Baca Juga :  7 Cara Efektif Meningkatkan Kepercayaan Diri yang Bisa Kamu Coba

Di sisi lain, psikiatri adalah cabang kedokteran yang fokus pada gangguan mental yang mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku seseorang.

Koneksi antara keduanya dapat dilihat dari bagaimana keduanya berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi manusia, terutama mengenai perasaan cemas, depresi, atau gangguan identitas.

Dalam banyak hal, filsafat dapat memberi kerangka pemikiran yang lebih luas dalam memahami gangguan mental, yang tidak hanya dilihat dari perspektif medis semata.

Hal ini penting karena psikiatri sering kali dihadapkan pada pemahaman mengenai kondisi-kondisi mental yang mungkin melibatkan aspek kehidupan filosofis seperti identitas diri, moralitas, atau bahkan konsep kebebasan.

Contoh yang menarik adalah pendekatan filsafat eksistensial, yang berfokus pada pengertian makna hidup dan kebebasan individu. Bagi mereka yang menderita gangguan mental, seperti depresi atau kecemasan berat, seringkali ada perasaan kehilangan makna atau tujuan hidup.

Baca Juga :  9 Kesalahan Ibu yang Wajib Dihindari di Depan Anak

Filosofi eksistensial ini memberikan pemahaman bahwa dalam kondisi seperti itu, pemulihan tidak hanya melibatkan pengobatan medis, tetapi juga pencarian makna dan tujuan hidup yang lebih dalam.

Psikiatri Eksistensial: Menyatukan Kedalaman Filsafat dan Psikiatri

Salah satu contoh terbaik dari integrasi antara filsafat dan psikiatri adalah bidang yang dikenal sebagai psikiatri eksistensial. Dalam pendekatan ini, psikiater tidak hanya melihat gejala fisik dan psikologis pasien, tetapi juga mempertimbangkan aspek-aspek yang lebih dalam dari eksistensi manusia.

Ini termasuk bagaimana seseorang menghadapi kesendirian, keterasingan, atau pencarian makna hidup.

Psikiatri eksistensial ini banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh seperti Viktor Frankl, seorang psikiater dan filsuf yang mengembangkan terapi berbasis makna, atau Logotherapy.