Apa yang sering terjadi adalah kita merasa terhubung dengan orang lain atau bahkan mengikuti kehidupan orang lain tanpa benar-benar memperhatikan kualitas dari apa yang kita konsumsi.
Meskipun teknologi memungkinkan kita untuk mengakses berbagai informasi, terkadang kita malah terjebak dalam siklus konsumsi media yang tidak memberikan nilai lebih.
Dalam banyak kasus, kecanduan media sosial ini bahkan bisa mengarah pada perasaan tidak puas atau kurangnya rasa bahagia, yang pada akhirnya merusak kualitas hidup kita.
Pengaruh Budaya Instant dan Tidak Sabaran
Budaya instant yang berkembang pesat di zaman modern turut memperburuk pengambilan keputusan yang tidak rasional. Kemudahan teknologi dan segala hal yang bisa didapatkan dengan cepat menyebabkan kita kurang sabar dalam menghadapi proses.
Sebagai contoh, layanan pengantaran makanan yang cepat, belanja online yang bisa dilakukan dalam hitungan menit, hingga berbagai aplikasi yang memungkinkan kita mendapatkan segala sesuatu dengan mudah—semua ini mengarah pada kebiasaan untuk menghindari usaha keras dan menunggu dengan sabar.
Dalam dunia kerja, budaya ini juga berpengaruh. Keinginan untuk mendapatkan hasil cepat tanpa melalui proses yang benar sering kali mengarah pada keputusan yang terburu-buru. Seseorang mungkin merasa bahwa dengan mengabaikan prosedur yang benar, hasil akan lebih cepat tercapai.
Padahal justru sebaliknya—hasil yang didapat sering kali tidak sesuai harapan, bahkan bisa merugikan dalam jangka panjang.
Pengambilan Keputusan yang Tidak Rasional: Sebuah Refleksi
Seringkali, keputusan yang diambil tanpa pertimbangan rasional justru merugikan diri sendiri. Keputusan seperti menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, membeli barang yang tidak diperlukan.
Atau memilih untuk menunda-nunda pekerjaan yang penting adalah contoh nyata dari logika waktu yang dibuang sembarangan.
Apa yang seringkali terlupakan adalah bahwa waktu yang sudah berlalu tidak bisa kembali. Setiap menit yang terbuang adalah peluang yang hilang untuk berkembang, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Salah satu aspek penting yang sering terabaikan adalah dampak jangka panjang dari keputusan-keputusan ini.
Misalnya, meskipun menonton televisi atau berselancar di internet sepertinya tidak berbahaya, tapi kebiasaan ini, jika dilakukan secara berlebihan, bisa mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
Waktu yang dihabiskan untuk hiburan yang tidak mendidik bisa mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan diri, belajar, atau bahkan beristirahat yang berkualitas.
Keterbatasan Waktu dan Prioritas yang Salah
Penting untuk menyadari bahwa waktu adalah sumber daya yang terbatas. Setiap keputusan yang diambil, baik itu dalam hal pekerjaan, hiburan, atau hubungan sosial, akan mempengaruhi seberapa banyak waktu yang tersedia untuk kegiatan yang lebih penting.