Gaya Hidup

Doomscrolling, Bahaya Tersembunyi untuk Kesehatan Mental

33
×

Doomscrolling, Bahaya Tersembunyi untuk Kesehatan Mental

Sebarkan artikel ini
Doomscrolling, Bahaya Tersembunyi untuk Kesehatan Mental
Doomscrolling, Bahaya Tersembunyi untuk Kesehatan Mental. Freepik.

plbnews.web.id – Sebuah fenomena yang mulai mendapat perhatian lebih adalah doomscrolling, sebuah kebiasaan yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Di tengah era digital saat ini, hampir semua orang memiliki akses tak terbatas ke berbagai informasi melalui ponsel dan media sosial.

Doomscrolling merujuk pada kebiasaan menggulir atau membaca berita-berita buruk, penuh dengan kabar negatif atau mengkhawatirkan, tanpa henti, bahkan meskipun kita tahu itu bisa membuat stres.

Memang, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa kehidupan kita sangat bergantung pada informasi yang datang dari dunia maya. Tapi, sering kali kita terjebak dalam lingkaran membaca berita yang berat, yang berfokus pada peristiwa tragis, krisis global, atau masalah sosial yang menegangkan.

Baca Juga :  Hidup Tenang dengan Mindful Living, Cara Mudah Atasi Stres

Hal ini bisa sangat mempengaruhi kondisi psikologis kita. Berikut adalah beberapa dampak negatif doomscrolling terhadap kesehatan mental yang perlu diwaspadai.

Apa Itu Doomscrolling?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, penting untuk memahami dengan jelas apa itu doomscrolling. Doomscrolling adalah kebiasaan menggulir media sosial atau situs berita untuk mencari dan membaca informasi negatif secara terus-menerus.

Kata “doom” merujuk pada perasaan pesimis dan putus asa, sementara “scrolling” menggambarkan aktivitas menggulir layar ponsel atau komputer. Kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa disadari, di mana pengguna merasa terjebak dalam berita buruk yang terus mengalir, baik itu terkait pandemi, bencana alam, politik yang penuh ketegangan, atau masalah sosial yang kompleks.

Baca Juga :  8 Cara Dekati Orang Avoidant Tanpa Bikin Mereka Menjauh

1. Meningkatkan Kadar Stres dalam Tubuh

Salah satu dampak paling nyata dari doomscrolling adalah meningkatnya kadar stres dalam tubuh. Ketika kita terus-menerus terpapar pada berita buruk, otak kita merespons dengan memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol.

Kortisol ini mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, seperti meningkatkan tekanan darah, detak jantung yang lebih cepat, dan mempersiapkan tubuh untuk menghadapi ancaman, meskipun ancaman tersebut mungkin tidak nyata atau bahkan jauh sekali dari kehidupan kita.

Proses ini mirip dengan respons “fight or flight” yang dirancang untuk melindungi kita dari bahaya langsung. Namun, dalam hal doomscrolling, otak kita tidak dapat membedakan antara ancaman nyata dan berita negatif, yang menyebabkan tingkat stres yang lebih tinggi.

Baca Juga :  Bahaya Berbagi Foto Anak di Media Sosial, Orang Tua Wajib Tahu!

Kondisi ini bisa berlangsung lama, bahkan setelah kita berhenti membaca berita, karena kadar kortisol yang tetap tinggi dalam tubuh.

2. Hyperarousal: Kewaspadaan Berlebihan

Dampak lanjutan dari meningkatnya kadar stres akibat doomscrolling adalah terjadinya kondisi yang disebut hyperarousal atau kewaspadaan berlebihan.