plbnews.web.id – Proses interview kerja sering menjadi momok bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang belum memiliki banyak pengalaman. Salah satu momen paling krusial dalam sesi interview adalah saat diminta untuk memperkenalkan diri.
Momen ini sering dianggap sederhana, tetapi sebenarnya bisa menjadi penentu kesan pertama di mata perekrut atau HRD. Lalu, bagaimana cara memperkenalkan diri yang efektif dan memukau HRD? Simak tips berikut ini.
Mengapa Perkenalan Diri Itu Penting?
Perkenalan diri adalah bagian awal dari proses interview yang bertujuan untuk membuka komunikasi antara pelamar dan pewawancara. Momen ini memberikan kesempatan kepada kandidat untuk menunjukkan kepribadian, keterampilan, serta relevansi mereka terhadap posisi yang dilamar. Kesan pertama yang baik dapat meningkatkan peluang untuk melangkah ke tahap berikutnya, sehingga penting untuk mempersiapkannya dengan matang.
1. Mulailah dengan Sapaan yang Ramah
Kesopanan adalah kunci dalam menciptakan hubungan yang baik. Mulailah dengan memberikan sapaan ramah, seperti:
“Selamat pagi/siang, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti interview ini.”
Nada bicara yang hangat dan penuh percaya diri akan menciptakan suasana yang nyaman, baik untuk Anda maupun pewawancara.
2. Sebutkan Nama dengan Jelas
Setelah memberikan sapaan, lanjutkan dengan menyebutkan nama lengkap Anda. Jika nama Anda memiliki arti khusus atau sering disalahartikan, tidak ada salahnya memberikan sedikit penjelasan. Contohnya:
“Nama saya Andini Pratama. Biasanya teman-teman saya memanggil saya Dini.”
Menjelaskan nama panggilan dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih personal dengan pewawancara.
3. Jelaskan Latar Belakang Pendidikan atau Pengalaman
Langkah berikutnya adalah membahas latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja Anda. Fokuslah pada hal-hal yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. Misalnya:
“Saya baru saja menyelesaikan studi di Universitas XYZ jurusan Akuntansi. Selama kuliah, saya aktif dalam organisasi keuangan kampus, di mana saya mempelajari pengelolaan anggaran dan laporan keuangan.”
Bagi yang sudah memiliki pengalaman kerja, cukup ceritakan pengalaman terakhir yang paling relevan.
“Saya memiliki pengalaman sebagai digital marketer selama dua tahun di perusahaan ABC. Tugas utama saya adalah merancang strategi pemasaran online dan meningkatkan engagement di media sosial.”
4. Fokus pada Keahlian dan Pencapaian
Setelah menyebutkan latar belakang, saatnya membahas keahlian yang Anda miliki. Sebutkan skill yang spesifik dan relevan dengan posisi yang dilamar. Misalnya: