Jakarta, Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan langkah strategis untuk mempererat kerja sama dalam bidang investasi dan inovasi digital.
Kesepakatan ini dilakukan dalam rangka mendukung visi besar Indonesia, yaitu Visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Langkah ini diumumkan dalam acara 12th US-Indonesia Investment Summit: Golden Indonesia yang berlangsung di Hotel Mandarin Oriental, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (27/11/2024).
Kolaborasi Digital untuk Percepat Transformasi Ekonomi Indonesia
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menjelaskan bahwa peningkatan kerja sama di bidang investasi dan inovasi digital akan berperan penting dalam mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.
Melansir dari info publik, Nezar menyatakan, “Kita menginginkan kerja sama yang lebih erat lagi, terutama dalam hal bagaimana investasi bisa lebih banyak lagi dilakukan dan mendorong inovasi di sektor bisnis digital.”
Hal ini sejalan dengan upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif melalui teknologi digital.
Nezar menegaskan bahwa untuk mencapai transformasi digital yang sukses, Indonesia membutuhkan investasi yang signifikan serta transfer pengetahuan dari perusahaan-perusahaan teknologi global, termasuk yang berasal dari AS.
Menurutnya dengan adopsi teknologi ini, bisa memberikan added value (nilai tambah) terhadap proses bisnis yang ada.
“Dengan demikian ada value creation (penciptaan nilai), serta job creation (penciptaan lapangan kerja),” ujarnya.
Transformasi Digital: Kunci Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi 8%
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam hal ini, transformasi digital berperan sebagai pendorong utama pencapaian tersebut.
Pemerintah Indonesia percaya bahwa dengan peningkatan investasi di sektor digital, serta adanya inovasi yang terintegrasi, Indonesia akan dapat mempercepat adopsi teknologi yang dapat menciptakan nilai tambah bagi sektor bisnis.
Nezar Patria menambahkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan berperan sebagai enabler, driver, dan regulator dalam mendukung agenda transformasi digital.
Kementerian ini berfokus pada penguatan dan pengayaan ekosistem ekonomi digital yang diyakini dapat mempercepat pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.