plbnews.web.id – Garam Cina atau yang sering disebut sebagai MSG (Monosodium Glutamate) adalah salah satu bahan yang banyak digunakan dalam dunia kuliner. Tidak hanya di restoran-restoran, tetapi juga dalam masakan rumahan. Namun, meskipun keberadaannya cukup umum, garam Cina sering kali menjadi bahan kontroversial di kalangan masyarakat.
Beberapa orang percaya bahwa MSG dapat menimbulkan efek samping berbahaya, sementara yang lain menganggapnya sebagai penyedap rasa yang aman dan efektif.
Di artikel ini, kita akan membahas apa itu garam Cina, manfaatnya, potensi risikonya, serta fakta dan mitos seputar bahan ini. Apakah Anda termasuk yang masih ragu untuk mengonsumsinya? Mari kita kupas tuntas.
Apa Itu Garam Cina?
Garam Cina atau MSG adalah senyawa natrium yang terbuat dari asam glutamat, yang merupakan asam amino alami yang ditemukan dalam berbagai makanan, seperti tomat, jamur, dan keju.
MSG pertama kali ditemukan pada tahun 1908 oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda, yang mengekstrak glutamat dari rumput laut dan mengidentifikasi rasa umami yang khas.
Rasa umami sering digambarkan sebagai rasa gurih yang memberi kedalaman dan intensitas pada makanan. Inilah alasan mengapa MSG banyak digunakan dalam berbagai masakan, terutama untuk meningkatkan rasa alami makanan.
Tidak hanya digunakan dalam masakan Asia, MSG juga banyak ditemukan dalam produk olahan seperti kaldu instan, sup dalam kemasan, saus, dan makanan ringan.
Manfaat Garam Cina
MSG tidak hanya digunakan untuk menambah rasa, tetapi juga memiliki beberapa manfaat yang mungkin belum banyak diketahui orang. Berikut beberapa keuntungan menggunakan MSG dalam masakan:
1. Meningkatkan Rasa Umami
Salah satu manfaat terbesar MSG adalah kemampuannya untuk meningkatkan rasa umami. Rasa ini menambah kedalaman dan rasa gurih pada makanan tanpa perlu menambah banyak garam.
2. Mengurangi Konsumsi Garam
MSG dapat memberikan rasa gurih yang sama dengan garam, namun dengan kandungan natrium yang lebih rendah. Dengan menambahkan sedikit MSG pada masakan, Anda bisa mengurangi jumlah garam yang digunakan, yang pada gilirannya dapat membantu menjaga tekanan darah dan kesehatan jantung.
3. Memperpanjang Masa Simpan Makanan
Selain menambah rasa, MSG juga berfungsi sebagai pengawet alami dalam beberapa jenis makanan, seperti saus dan sup kalengan. Ini dapat membantu memperpanjang masa simpan produk.
4. Alternatif untuk Penggunaan Penyedap Rasa Lain
MSG juga sering digunakan sebagai alternatif yang lebih ekonomis dibandingkan dengan bahan penyedap rasa alami lainnya, seperti kaldu daging atau tulang yang memerlukan waktu lama untuk dipersiapkan.
Mitos dan Kontroversi Seputar Garam Cina
Seiring dengan banyaknya penggunaan MSG, beredar pula banyak mitos yang meresahkan konsumen. Salah satu yang paling umum adalah terkait dengan efek samping yang berbahaya. Apa saja mitos yang perlu Anda ketahui?
1. “MSG Penyebab Sakit Kepala atau Alergi”
Salah satu mitos yang paling terkenal adalah bahwa MSG dapat menyebabkan “Chinese Restaurant Syndrome” atau sindrom restoran Cina, yang melibatkan gejala seperti sakit kepala, berkeringat, dan rasa tidak nyaman setelah makan makanan yang mengandung MSG. Namun, penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung klaim ini. Mayoritas orang dapat mengonsumsi MSG tanpa mengalami efek samping, kecuali mereka memiliki reaksi alergi tertentu terhadap bahan ini, yang sangat jarang terjadi.
2. “MSG Berbahaya bagi Kesehatan Jangka Panjang”
Banyak orang khawatir bahwa MSG dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti kerusakan otak atau gangguan sistem saraf. Namun, badan-badan kesehatan internasional, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), menyatakan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. MSG telah disetujui sebagai bahan tambahan makanan yang aman dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam batas yang wajar.
3. “MSG Mengandung Bahan Kimia Berbahaya”
Banyak orang mengaitkan MSG dengan bahan kimia berbahaya, tetapi kenyataannya, MSG terbuat dari bahan alami yang berasal dari tanaman, seperti jagung atau tapioka. Proses produksinya mirip dengan pembuatan gula atau tepung maizena, yang semuanya merupakan bahan alami yang diproses untuk menghasilkan produk akhir.
4. “Garam Cina Mengandung Banyak Natrium”
Walaupun MSG mengandung natrium, kandungannya jauh lebih rendah dibandingkan dengan garam biasa (natrium klorida). Sejumlah kecil MSG dapat memberikan rasa gurih yang kuat, sementara jumlah natrium yang terkandung tetap rendah. Ini memungkinkan penggunaan MSG sebagai alternatif yang lebih sehat bagi orang yang ingin mengurangi asupan garam.
Bagaimana Menggunakan Garam Cina dengan Bijak?
Seperti bahan tambahan makanan lainnya, penggunaan MSG harus dilakukan dengan bijak. Berikut beberapa tips untuk menggunakan MSG secara aman:
- Gunakan dengan Moderasi: Meskipun MSG aman, konsumsi dalam jumlah berlebihan tidak disarankan. Menggunakan MSG secukupnya akan memberikan rasa umami yang baik tanpa meningkatkan asupan natrium secara drastis.
- Cocokkan dengan Masakan: MSG bekerja sangat baik dalam masakan yang membutuhkan rasa gurih, seperti sup, tumisan, atau masakan berbasis kaldu. Cobalah bereksperimen dengan menambahkannya dalam jumlah sedikit dan rasakan perbedaannya.
- Kombinasikan dengan Bahan Alami: Untuk meningkatkan rasa tanpa harus bergantung sepenuhnya pada MSG, Anda bisa mengombinasikannya dengan bahan-bahan alami seperti kecap ikan, rumput laut, atau tomat.
Apakah Garam Cina Layak Dimasukkan dalam Diet Sehat?
Jika Anda memperhatikan pola makan sehat, tidak ada alasan untuk menghindari MSG secara keseluruhan, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Bahkan, penggunaan MSG dalam jumlah kecil dapat membantu Anda mengurangi asupan garam, yang sangat penting untuk kesehatan jantung.