Scroll untuk baca artikel
Berita

Polisi dan Warga Lombok Barat Bersinergi Berantas Narkoba & Judi Online

×

Polisi dan Warga Lombok Barat Bersinergi Berantas Narkoba & Judi Online

Sebarkan artikel ini
Jumat Curhat di Lombok Barat

Lembar, Lombok Barat – Kegiatan Jumat Curhat yang digelar Polres Lombok Barat di Dusun Beroro, Desa Jakem Timur, Kecamatan Lembar, pada Jumat, 28 Juni 2024, menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi mereka. Acara yang dihadiri oleh perwakilan Polres Lombok Barat, Dirbinmas Polda NTB, tokoh masyarakat, serta warga setempat, berlangsung dalam suasana hangat dan terbuka.

Narkoba dan Judi Online: Ancaman Serius di Tengah Masyarakat

Salah satu isu utama yang mengemuka dalam Jumat Curhat kali ini adalah meningkatnya kasus narkoba dan judi online di wilayah tersebut. Kepala Desa Jakem Timur, Ismail Marwan, mengungkapkan keprihatinannya atas maraknya peredaran narkoba yang kini menyasar para pemuda di desanya. “Kami berharap pihak kepolisian dapat lebih aktif dalam mengawasi dan mencegah peredaran narkoba di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Jumat Curhat di Lombok Barat

Menanggapi hal tersebut, Dirbinmas Polda NTB, Kombes Pol. Desi Ismail, S.I.K., menegaskan komitmen Polri dalam memberantas peredaran narkoba. Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan, dimulai dari lingkungan keluarga. “Pencegahan narkoba harus dimulai dari rumah. Peran orang tua sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya narkoba,” tegasnya.

Selain narkoba, judi online juga menjadi sorotan dalam diskusi ini. Warga mengeluhkan maraknya aktivitas judi online yang meresahkan, bahkan hingga ada yang berani menagih paksa penjual voucher top up. Kasat Binmas Polres Lombok Barat, AKP Danhiel Tri Nugroho, S.Sos., berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut dan meningkatkan patroli di wilayah rawan.

Baca Juga :  Polres Lombok Barat Gelar Sosialisasi Toleransi Antar Umat Beragama di Lapak Buah Simpang Lima Gerung

Pernikahan Dini: Fenomena yang Perlu Disikapi Bersama

Isu lain yang tak kalah penting adalah meningkatnya angka pernikahan dini di Desa Jakem Timur. Warga dan tokoh agama setempat menyampaikan keprihatinan mereka atas fenomena ini, yang dianggap dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti stunting dan perceraian.

Kapolsek Lembar, Iptu Joko Rudi, S.H., menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka pernikahan dini, termasuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya merencanakan pernikahan dengan matang. Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini. “Pernikahan dini adalah masalah kompleks yang membutuhkan penanganan komprehensif dari semua pihak, termasuk pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat,” ujarnya.