Flores Timur, NTT – Suasana haru dan sukacita mewarnai perayaan Natal di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (28/12/2024). Ketua Umum Bhayangkari Pusat, Juliati Sigit Prabowo, hadir di tengah-tengah para pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi untuk merayakan Natal bersama. Kunjungan ini membawa secercah harapan dan kebahagiaan bagi para pengungsi yang tengah menghadapi masa sulit.
Kedatangan Juliati, yang juga merupakan istri Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, disambut dengan antusiasme tinggi, terutama dari anak-anak di lokasi pengungsian. Mereka tampak bersemangat menyambut kehadiran sosok yang membawa kehangatan dan kepedulian di tengah situasi yang sulit.
Keceriaan Natal di Tengah Pengungsian
Perayaan Natal ini dihadiri pula oleh pengurus Bhayangkari Polda NTT dan Polres Flores Timur, menambah semarak suasana. Juliati tidak hanya hadir, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para pengungsi. Ia membagikan kado dan ribuan bingkisan Natal khusus untuk anak-anak, sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang. Momen ini menjadi sangat berkesan bagi anak-anak pengungsi, yang dapat merasakan kebahagiaan Natal di tengah keterbatasan.
Suasana semakin meriah ketika Juliati mengajak anak-anak bernyanyi bersama. Salah satu lagu yang dinyanyikan adalah “Feliz Navidad,” yang disambut dengan sorak sorai dan nyanyian riang dari anak-anak. Keceriaan terpancar dari wajah mereka, seolah melupakan sejenak kesulitan yang sedang dihadapi.
Ucapan Syukur dari Para Pengungsi
Kunjungan Ketua Umum Bhayangkari ini mendapat sambutan hangat dan ucapan terima kasih dari para pengungsi. Margareta Tapun, salah seorang korban erupsi, mengungkapkan rasa syukurnya atas kunjungan dan bantuan yang diberikan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Kapolri dan rombongan yang telah mengunjungi kami. Anak-anak kami mendapat bingkisan, mulai dari bayi hingga anak SMA. Kunjungan ini membawa kebahagiaan bagi kami,” tutur Margareta dengan mata berkaca-kaca. Ungkapan ini mencerminkan betapa berarti kehadiran dan bantuan tersebut bagi mereka yang terdampak erupsi.
Berbagi Kebersamaan dan Bantuan
Selain bernyanyi dan berbagi kado, Juliati juga menyempatkan diri untuk makan bersama para pengungsi. Momen kebersamaan ini mempererat tali silaturahmi dan memberikan dukungan moral bagi para pengungsi. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa bingkisan Natal, tetapi juga mencakup perlengkapan mandi, susu, biskuit, serta makanan untuk anak-anak. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban kebutuhan sehari-hari para pengungsi di tengah kondisi yang serba terbatas.