Gerung, Lombok Barat – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Lombok Barat baru-baru ini menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) yang ke-IV di Aula Fraksi DPRD Kabupaten Lombok Barat. Acara ini dihadiri oleh pengurus, kader, serta tokoh masyarakat, menjadikannya sebagai ajang penting untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan sebelumnya dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk kepemimpinan yang baru. Sabtu, 28 Desember 2024
Faozan, M.Hum., selaku Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Lombok Barat, membuka musyawarah dengan menekankan pentingnya kolaborasi yang telah terjalin selama ini. Ia menyampaikan visi ke depan, “bergerak dan mencerahkan”, yang menjadi dasar bagi program-program yang akan dijalankan. Dalam sambutannya, Faozan menegaskan, “Kami ingin memudahkan akses bagi masyarakat dan siap berkontribusi dalam pembangunan daerah.”
Rencana pelantikan pimpinan wilayah baru dan rapat kerja (raker) juga menjadi salah satu fokus pembahasan. Faozan menekankan bahwa kolaborasi bukan sekadar meminta dukungan, melainkan menyusun strategi bersama dalam menghadapi berbagai tantangan. “Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, termasuk dengan Bupati baru, untuk bersama-sama membangun Lombok Barat,” tambahnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Pemuda Muhammadiyah adalah kurangnya kader yang aktif. Dalam hal ini, Faozan menekankan perlunya identifikasi kader-kader yang saat ini berada di perguruan tinggi, seperti Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), agar dapat berkontribusi lebih banyak di masyarakat. “Kami harus memastikan bahwa kader-kader yang ada bisa berkontribusi lebih banyak di masyarakat,” ujarnya.
Faozan juga menyoroti pentingnya kebermanfaatan program yang disusun oleh Pemuda Muhammadiyah. Ia mengingatkan bahwa program harus sesuai dengan kondisi daerah dan bukan sebaliknya. “Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan daerah dan mencari celah untuk berkontribusi,” tegasnya.
Musda ini diakhiri dengan proses pemilihan kepengurusan baru, di mana terdapat sembilan calon yang mencalonkan diri. Pemilihan dilakukan secara demokratis, dengan harapan terpilih pemimpin yang mampu mengemban amanah dan menjalankan program-program bermanfaat bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan, Faozan mengungkapkan rencana untuk meningkatkan partisipasi anggota melalui boarding school dan program pendidikan lain yang melibatkan kader-kader aktif. “Kita harus mencari solusi atas masalah yang ada di masyarakat dan berkolaborasi untuk mencapainya,” tuturnya.