plbnews.web.id – Stres menjadi bagian tak terelakkan dari kehidupan modern, terutama dengan rutinitas harian yang sering kali menuntut kita untuk terus bergerak cepat dan produktif.
Meskipun kita umumnya memahami bahwa peristiwa besar, seperti pekerjaan yang berat atau masalah keuangan, dapat memicu stres, ternyata beberapa sikap sepele yang kita anggap biasa juga bisa menjadi faktor utama yang memperburuk stres.
Tanpa kita sadari, sikap-sikap tersebut mengendap dalam kebiasaan sehari-hari dan membawa dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sikap-sikap yang sering kali diremehkan namun berpotensi membuat kita merasa terbebani secara emosional.
Mari kita telaah lebih lanjut beberapa sikap yang mungkin tampak sederhana namun memiliki efek besar terhadap tingkat stres.
1. Menunda Pekerjaan atau “Prokrastinasi”
Menunda pekerjaan adalah salah satu kebiasaan yang paling umum namun sering kali disepelekan. Prokrastinasi, atau kecenderungan menunda tugas, sering kali membuat kita merasa lebih nyaman di awal, tetapi justru berpotensi meningkatkan kecemasan dan stres ketika tenggat waktu semakin dekat.
Prokrastinasi menyebabkan akumulasi pekerjaan yang akhirnya harus diselesaikan dalam waktu singkat, menciptakan tekanan yang besar.
Bagaimana Mengatasi Kebiasaan Menunda?
- Buatlah daftar prioritas tugas yang harus diselesaikan.
- Pecah tugas besar menjadi bagian kecil yang lebih mudah ditangani.
- Atur waktu secara efektif dengan memanfaatkan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro Technique.
2. Perfeksionisme: Keinginan untuk Selalu Sempurna
Perfeksionisme mungkin terlihat seperti kebiasaan yang baik karena kita berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Namun, obsesi untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal justru bisa menjadi bumerang.
Perfeksionisme menyebabkan stres karena kita cenderung terus menerus merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan, bahkan ketika orang lain menganggapnya sudah sangat baik.
Tips Mengurangi Sikap Perfeksionisme:
- Pahami bahwa tidak semua hal harus sempurna.
- Fokus pada kemajuan, bukan hasil akhir.
- Berikan apresiasi pada diri sendiri atas upaya yang telah dilakukan.
3. Sering Mengkritik Diri Sendiri
Sering kali kita menjadi pengkritik terburuk bagi diri sendiri. Pikiran negatif yang terus menerus tentang kekurangan atau kesalahan kita dapat mengikis kepercayaan diri dan meningkatkan rasa cemas.
Kritik yang tidak proporsional pada diri sendiri menyebabkan kita meragukan kemampuan pribadi, yang pada akhirnya menambah tekanan mental.