Lombok Barat, 20 Oktober 2024 – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polsek Lembar melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) di berbagai lokasi strategis. Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi tindak kejahatan, khususnya 3C (curat, curas, dan curanmor) di wilayah hukum Polsek Lembar.
Patroli di Obyek Wisata Pantai Cemare
Patroli dimulai pada pukul 11.10 Wita di Obyek Wisata Pantai Cemare, Kecamatan Lembar, dengan melibatkan personil Polsek Lembar, termasuk AIPDA Eri G. SH. (KA SPK), AIPDA I Nym Nova A., dan BRIPTU Jumawan Hadi A. Kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada pengawasan kejahatan tetapi juga pada peningkatan kesadaran pengunjung mengenai keamanan saat berwisata.
Himbauan untuk Pengunjung
Selama patroli, anggota kepolisian memberikan himbauan kepada para pengunjung untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan barang bawaan serta anak-anak saat bermain di pantai. “Kami ingin memastikan bahwa semua pengunjung merasa aman dan nyaman. Oleh karena itu, kami mengingatkan agar tetap waspada terhadap barang berharga dan selalu memperhatikan anak-anak mereka,” jelas Ipda Joko Rudiantoro, Kapolsek Lembar.
Dari hasil pemantauan, situasi di Pantai Cemare terpantau aman dan kondusif. Patroli ini menjadi bagian dari upaya proaktif untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan.
Kegiatan Patroli di Desa Jakem
Setelah kegiatan di Pantai Cemare, patrouli dilanjutkan ke Desa Jakem, Kecamatan Lembar, pada pukul 11.45 Wita. Kegiatan ini dipimpin oleh AIPDA Eri G. SH. bersama dengan AIPDA I Nym Nova A. (Intel) dan BRIPTU Jumawan Hadi A. (Provos). Kegiatan patroli dialogis ini bertujuan untuk memberikan himbauan langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga Kamtibmas.
Dialogis dengan Masyarakat
Dalam kegiatan ini, anggota Polsek Lembar berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat untuk mendengarkan keluhan dan masukan mengenai isu-isu keamanan yang mereka hadapi. Hal ini merupakan bagian dari strategi untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. “Dengan melakukan dialog, kami bisa lebih memahami kebutuhan masyarakat dan mengantisipasi potensi masalah yang mungkin muncul,” tambah Ipda Joko Rudiantoro.
