Scroll untuk baca artikel
DaerahNasional

Mrican Disulap! Dulu Kumuh, Kini Jadi Permukiman Idaman

×

Mrican Disulap! Dulu Kumuh, Kini Jadi Permukiman Idaman

Sebarkan artikel ini
Mrican Disulap, Dulu Kumuh Kini Jadi Permukiman Idaman
Mrican Disulap, Dulu Kumuh Kini Jadi Permukiman Idaman. (Info Publik).

Sleman, Yogyakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menorehkan prestasi gemilang dalam mewujudkan permukiman layak huni bagi masyarakat Indonesia. Kali ini, kawasan Mrican di Caturtunggal, Depok, Sleman, yang dulunya dikenal kumuh, berhasil disulap menjadi permukiman sehat, aman, dan nyaman.

Transformasi Mrican menjadi bukti nyata komitmen Kementerian PUPR dalam mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang kerap menghantui permukiman kumuh. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, mengungkapkan, “Ketidakteraturan bangunan, drainase buruk, sanitasi minim, kerentanan kebakaran, hingga risiko banjir menjadi tantangan yang harus diatasi secara kolaboratif.”

Penanganan permukiman kumuh merupakan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024. Kementerian PUPR bahkan telah menetapkan target ambisius untuk menuntaskan 10.000 hektare permukiman kumuh dalam Visi Kementerian PUPR 2030.

Baca Juga :  Polres Lombok Barat Gelar Patroli di Kantor KPU untuk Mengamankan Pemilu Serentak 2024

Mrican: Prioritas Penanganan Kumuh

Kawasan Mrican yang terletak di tepi Sungai Gajahwong menjadi salah satu fokus utama penanganan kumuh oleh Kementerian PUPR. Pada tahun 2023, Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan revitalisasi seluas 21,16 hektare di Mrican.

Melalui kolaborasi antara Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, Kementerian PUPR berhasil mengubah wajah Mrican secara signifikan. Program Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Mrican Kabupaten Sleman yang digulirkan dengan anggaran Rp29,29 miliar menjadi kunci kesuksesan transformasi ini.

Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung

Revitalisasi Mrican tidak hanya berfokus pada penataan bangunan yang lebih teratur, tetapi juga peningkatan infrastruktur vital. Pembangunan talud sungai, jalan inspeksi, drainase, jembatan, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman.

Baca Juga :  Pertamina Internasional EP Buka Kantor di Dubai

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun Tempat Pengolahan Sampah dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), proteksi kebakaran, street furniture, urban farming, micro library, pos pantau banjir, dan ruang terbuka publik. Semua fasilitas ini dihadirkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Mrican.

Salah satu nilai tambah dalam penataan Mrican adalah penerapan prinsip 3M, yaitu Mundur, Munggah, Madhep Kali. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto, menjelaskan bahwa prinsip ini bertujuan untuk menciptakan bangunan di bantaran sungai yang menghadap ke sungai (waterfront), dengan menggabungkan elemen modern dan kearifan lokal.