Lombok Barat, NTB – Pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Kediri, Polres Lombok Barat, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengintensifkan kegiatan patroli dialogis di tengah masyarakat. Langkah ini bertujuan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang sejuk dan kondusif, atau yang dikenal dengan istilah cooling system.
Kegiatan patroli dialogis ini dilaksanakan pada Senin, 6 Januari 2025, mulai pukul 14.45 WITA hingga selesai. Tim Piket Siaga III Polsek Kediri menyasar berbagai tempat keramaian di Desa Dasan Baru, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, dan berinteraksi langsung dengan warga.
Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya preventif untuk menjaga situasi kamtibmas pasca pilkada. “Patroli dialogis ini kami intensifkan sebagai upaya menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kecamatan Kediri, khususnya pasca pelaksanaan Pilkada,” ujar AKP Jahyadi.
Dialog dan Himbauan Langsung kepada Masyarakat
Dalam patroli tersebut, petugas tidak hanya sekadar berpatroli, tetapi juga aktif berdialog dengan warga. Mereka memberikan himbauan dan pesan-pesan kamtibmas secara langsung, menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan pilihan politik.
Salah satu fokus utama dalam dialog tersebut adalah mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu atau berita yang belum tentu benar, atau hoaks, yang beredar baik secara langsung maupun melalui media sosial. “Kami menghimbau warga agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu maupun berita hoaks yang mengandung unsur provokasi, yang dapat memecah belah persatuan,” tegas Kapolsek.
Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan
AKP Jahyadi juga menekankan bahwa meskipun masyarakat memiliki perbedaan pilihan dalam pilkada, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu memilih pemimpin yang terbaik dan mampu mensejahterakan warga. “Walaupun warga yang satu dengan warga yang lain berbeda pilihan, namun dengan satu tujuan, yaitu untuk memilih pemimpin yang terbaik dan mampu mensejahterakan warga,” imbuhnya.
Larangan Miras, Sajam, dan Keributan
Selain himbauan terkait hoaks dan persatuan, petugas juga mengingatkan masyarakat untuk menjauhi minuman keras, tidak membawa senjata tajam (sajam), dan tidak membuat keributan yang dapat mengganggu ketertiban umum. “Kami juga menghimbau warga agar tidak meminum minuman keras, membawa sajam, dan tidak membuat keonaran yang dapat mengakibatkan chaos dengan warga atau masyarakat lainnya,” kata AKP Jahyadi.