“Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami penurunan nilai akademik, depresi, bahkan kecenderungan untuk melakukan tindakan bunuh diri. Selain itu, bullying juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental jangka panjang seperti trauma, kecemasan, dan rendahnya rasa percaya diri,” jelasnya.
Selain itu, bullying juga dapat menciptakan lingkungan sekolah yang tidak sehat, di mana siswa-siswi merasa tidak aman dan nyaman dalam berinteraksi. Ini dapat berakibat pada penurunan skor tes kecerdasan serta kemampuan analitis anak.
Tak hanya itu, perilaku bullying juga dapat diwariskan secara turun-temurun jika tidak segera diatasi, menciptakan lingkaran kekerasan yang berlanjut dari generasi ke generasi.
Upaya Mengatasi Bullying di Sekolah
Untuk mengatasi bullying, Maryam B. Gainau, dalam bukunya Perkembangan Remaja dan Problematikanya, memberikan beberapa solusi yang dapat diterapkan di sekolah, seperti menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan sehat.
Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terbukti melakukan bullying agar menjadi efek jera.
Selain itu, guru dan orang tua juga memiliki peran penting dalam mendidik anak untuk menyelesaikan masalah tanpa menggunakan kekerasan.
Dengan menanamkan nilai-nilai moral dan agama sejak dini, anak-anak diharapkan dapat saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Penutupan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ini berakhir pada pukul 11.15 Wita dengan suasana yang aman dan lancar. Para siswa dan guru mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying.
Harapannya, dengan adanya sosialisasi ini, angka bullying di sekolah dapat diminimalisir, dan para siswa dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat secara fisik maupun mental.
Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada siswa-siswi sekolah, agar tindakan bullying dapat dicegah sejak dini.