Lembar Lombok Barat – Polsek Lembar, Lombok Barat, mengawal dan mengamankan nyongkolan/”>kegiatan nyongkolan di Jalan Yos Sudarso pada Senin (23/10/2023). Kegiatan tersebut berlangsung lancar dan kondusif.
Kegiatan nyongkolan tersebut dimulai dari Lingkungan Menang, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, menuju Dusun Penimbung, Desa Jembatan Kembar Timur, Kecamatan Lembar. Nyongkolan tersebut diiringi oleh alat musik tradisional gendang beleq dan kecilom. Bhabinkamtibmas Desa Jembatan Kembar Timur dan Babinsa Desa Jembatan Kembar Timur bersama anggota Polsek Lembar melakukan pengamanan dan pengawalan selama kegiatan berlangsung.
Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, mengatakan bahwa kegiatan nyongkolan tersebut merupakan salah satu tradisi masyarakat Lombok Barat. “Kami mendukung kegiatan ini, karena dapat mempererat silaturahmi antar warga dan melestarikan budaya lokal,” kata Ipda Joko Rudiantoro.
Nyongkolan adalah sebuah tradisi adat masyarakat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini berupa arak-arakan pengantin yang diiringi oleh musik tradisional dan para tamu undangan. Nyongkolan biasanya dilakukan dalam rangka pernikahan, khitanan, atau upacara adat lainnya. Nyongkolan biasanya dimulai dari rumah pengantin pria menuju rumah pengantin wanita. Arak-arakan tersebut biasanya diikuti oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman pengantin. Para tamu undangan akan membawa berbagai macam hadiah untuk pengantin. Nyongkolan biasanya diiringi oleh musik tradisional Sasak, seperti gendang beleq, gambus, dan rebana. Para pengantin juga akan mengenakan pakaian adat Sasak.
Tradisi nyongkolan memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Sasak. Tradisi ini melambangkan kebahagiaan dan sukacita atas pernikahan atau upacara adat yang dilakukan. Nyongkolan juga merupakan simbol persatuan dan kegotongroyongan masyarakat Sasak.