LOMBOK BARAT, NTB – Kapolres Lombok Barat, AKBP I Komang Sarjana, S.I.K., S.H., beserta jajaran Pejabat Utama (PJU) Polres Lombok Barat melaksanakan kegiatan buka bersama dalam rangka silaturahmi dengan ulama dan tokoh agama. Acara ini berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Manba’al Ulum, Dusun Dasan Ketujur, Desa Mesanggok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat pada Rabu (12/03/2025) sore.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polres Lombok Barat untuk mempererat tali silaturahmi dan sinergitas dengan tokoh agama dan ulama di wilayah Lombok Barat, khususnya di bulan suci Ramadhan. Kehadiran Kapolres beserta rombongan disambut hangat oleh Pimpinan Ponpes Manba’al Ulum, Tgh. Muhajirin Ismail, beserta Kepala Dusun Pelepok Desa Mesanggok, Sarlan.
Kunjungan Kapolres ke Ponpes Manba’al Ulum Disambut Hangat
Rombongan Kapolres Lombok Barat tiba di Ponpes Manba’al Ulum pada pukul 17.30 WITA dan langsung menuju Masjid Al-Jama’ah yang berada di lingkungan pesantren. Kedatangan mereka disambut dengan penuh keramahan oleh Pimpinan Ponpes, Tgh. Muhajirin Ismail, dan perangkat desa setempat. Suasana keakraban dan kekeluargaan langsung terasa saat Kapolres dan rombongan berbaur dengan para santri dan santriwati Ponpes Manba’al Ulum dalam kegiatan Safari Ramadhan.
Pimpinan Ponpes Manba’al Ulum Tekankan Pentingnya Pendidikan Holistik dan Toleransi
Dalam sambutannya, Pimpinan Ponpes Manba’al Ulum, Tgh. Muhajirin Ismail, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Kapolres Lombok Barat beserta jajaran. Ia menuturkan bahwa kedatangan pihak kepolisian memberikan rasa aman dan diperhatikan bagi pihak pesantren.
“Selamat datang kepada Bapak Kapolres Lombok Barat beserta rombongan di Ponpes Modern Manbaul Ulum. Dengan kedatangan pihak Kepolisian, kami merasa diperhatikan dan merasa aman,” ujar Tgh. Muhajirin Ismail.
Lebih lanjut, Tgh. Muhajirin Ismail menjelaskan bahwa pendidikan di Ponpes Manba’al Ulum menekankan pada pendidikan umum yang bertujuan untuk mempersatukan seluruh santri dan umat manusia. Pihaknya juga mengedepankan nilai-nilai toleransi dan ilmu pengetahuan sebagai landasan utama dalam pendidikan.
“Melalui pendidikan, kita bangun persatuan untuk bangsa dengan tidak memaksakan kehendak, dengan mengutamakan ilmu sehingga dapat diterapkan pada kehidupan dalam toleransi. Selain itu, membangun kerohanian atau bathin supaya kokoh ibarat pohon yang memiliki akar yang tertanam yang akan menghasilkan buah yang dapat dirasakan oleh masyarakat umum,” terangnya.
Tgh. Muhajirin Ismail menambahkan bahwa Ponpes Manba’al Ulum mengusung konsep modern dalam pendidikan, yang berarti tanggap terhadap perubahan zaman. Namun, modernitas tersebut tetap dibentengi dengan ilmu agama yang kuat agar para santri mampu membangun dan menjaga diri di tengah masyarakat.