Binkam

Santri Pondok Pesantren Darudda’wah Dapat Pembinaan dari Polsek Sekotong

×

Santri Pondok Pesantren Darudda’wah Dapat Pembinaan dari Polsek Sekotong

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Polsek dan Pesantren: Bangun Karakter Santri Sejak Dini

Sekotong, Lombok Barat – Kepolisian Sektor (Polsek) Sekotong terus menunjukkan komitmennya dalam mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui program inovatif ‘Polsek Sekotong Menyapa Sekolah’ jajaran kepolisian menyambangi Pondok Pesantren Darudda’wah Kelep. Berlokasi di Dusun Kelep, Desa Taman Baru, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Sabtu (17/5/2025).

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Pondok Pesantren Darudda’wah, Zohratul S.Pd., beserta para tenaga pendidik dan seluruh siswa-siswi pesantren.

Kanit Binmas Polsek Sekotong bersama Bhabinkamtibmas Desa Taman Baru turun langsung untuk menyampaikan berbagai materi edukatif yang relevan dengan kehidupan para santri.

Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari upaya Polsek Sekotong.

Dalam menjalin silaturahmi dan mendekatkan diri dengan pihak sekolah, khususnya pondok pesantren.

“Kami ingin membangun komunikasi yang baik dengan para pimpinan, guru, dan tentunya para siswa. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman dan bekal yang bermanfaat bagi mereka,” ujar Iptu I Ketut Suriarta.

Himbauan Anti-Bullying dan Bahaya Pernikahan Dini Jadi Fokus Utama

Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah penyampaian himbauan terkait bullying. Maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius pihak kepolisian.

Para siswa-siswi diberikan pemahaman mengenai dampak negatif bullying terhadap korban, baik secara fisik maupun psikis. Mereka juga diajak untuk menjadi agen perubahan yang berani menolak dan melaporkan segala bentuk perundungan.

Selain itu, Polsek Sekotong juga memberikan edukasi mengenai bahaya pernikahan dini. Materi ini dianggap penting mengingat dampaknya yang kurang baik dari segi kesehatan maupun ketidaksesuaiannya dengan aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Para santri diberikan penjelasan mengenai pentingnya menempuh pendidikan setinggi mungkin dan membangun kematangan diri sebelum memasuki jenjang pernikahan.

Edukasi Narkoba, Kenakalan Remaja, dan Tertib Berlalu Lintas

Tidak hanya itu, materi tentang penyalahgunaan dan bahaya narkoba juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Para siswa-siswi mendapatkan pemahaman mengenai dampak buruk narkoba bagi kesehatan fisik dan mental, serta konsekuensi hukum yang menanti para penggunanya.

Kenakalan remaja yang berpotensi mengarah pada tindak pidana juga menjadi perhatian pihak kepolisian. Melalui kegiatan ini, para santri mendapat edukasi mengenai berbagai bentuk kenakalan remaja dan dampaknya terhadap masa depan mereka.