Dukungan nyata jajaran Kepolisian Sektor Manggelewa terhadap petani jagung mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Di bawah Komando Kapolsek Manggelewa, IPDA Yadhulul Muslihin, S.H., aparat Kepolisian langsung turun lapangan usai libur panjang, menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan petani dan stabilitas pangan daerah.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh Bhabinkamtibmas di wilayah Kecamatan Manggelewa ini fokus pada monitoring langsung proses distribusi jagung ke Gudang Bulog, mulai dari pengecekan administrasi hingga pengawalan kendaraan pengangkut jagung. Ini menjadi bukti bahwa kehadiran Polri tak hanya dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga menjadi mitra aktif dalam pembangunan Sektor Pertanian.
“Kegiatan ini merupakan komitmen kami untuk mendukung ketahanan pangan nasional”.
Polri harus hadir bukan hanya saat ada gangguan keamanan, tapi juga saat rakyat membutuhkan pendampingan untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujar IPDA Yadhulul Muslihin, Kapolsek Manggelewa, saat ditemui di sela-sela kegiatan lapangan, Jum’at (23/5/2025).
Kapolsek menambahkan, seluruh Bhabinkamtibmas telah diperintahkan untuk segera melakukan monitoring dan pendampingan kepada para petani di desa binaannya masing-masing dgn tahapan awal melakukan pendataan terhadap petani jagung yg sudah panen dgn tujuan utk memastikan Kualitas dan Kadar Air Jagung milik Petani di Desa Binaannya bisa diserap oleh Bulog sesuai Persyaratan yg sudah ditetapkan. Setelah tahapan tersebut apabila petani jagung binaannya sudah memenuhi persayaratan Bulog, kemudian diarahkan utk mengumpulkan berkas penting seperti fotokopi KTP yg sesuai dgn buku rekening (By Name By Address) dan nomor plat kendaraan pengangkut jagung yang menjadi syarat utama dalam proses penyerapan ke Bulog.
Salah satu petani jagung asal Dusun Mujur Desa Lanci Jaya Sdr. Mustakim menyampaikan rasa Hormat dan Terima kasihnya kepada Polsek Manggelewa. “Kami petani merasa didampingi dan dilindungi. Langkah cepat Polsek Manggelewa memotivasi kami untuk tetap semangat, walau satu desa hanya memiliki satu mobil angkut. Tapi kehadiran Bhabinkamtibmas jadi penopang semangat kami,” ucapnya.
Lebih dari itu, kehadiran polisi dalam proses pengangkutan jagung dianggap sebagai bentuk jaminan keamanan dan kelancaran distribusi. Bhabinkamtibmas bukan hanya mitra Kamtibmas, tapi kini menjadi pintu masuk menuju Bulog, menjaga proses dari hulu ke hilir agar tetap tertib dan bermanfaat bagi semua pihak. Tahun lalu kami merasakan betul bagaimana tidak tertibnya proses penyerapan jagung di Bulog, harus antri berhari-hari bahkan sering kali terjadi keributan karena rebutan ingin masuk ke dalam antrian. Alhamdulillah tahun ini dgn pendampingan dan pengawalan dr Kepolisian kami merasakan betul perubahannya.