Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga generasi muda dari ancaman kenakalan remaja, bahaya narkoba, dan pernikahan dini. Melalui Operasi Bina Kusuma Rinjani 2025, jajaran Polres Lombok Barat melaksanakan kegiatan penyuluhan di SMK N 2 Kuripan pada Rabu, 18 Juni 2025. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini berpusat di Aula SMK N 2 Kuripan dan diikuti antusias oleh siswa-siswi kelas X dan XI.
Operasi Bina Kusuma Rinjani 2025 merupakan salah satu upaya preventif kepolisian untuk membina dan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kalangan pelajar, akan pentingnya menjauhi tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan. Kali ini, fokus utama penyuluhan adalah pencegahan kenakalan remaja, bahaya laten narkoba, serta dampak negatif dari pernikahan dini.
Peran Penting Operasi Bina Kusuma Rinjani dalam Pembinaan Generasi Muda
Operasi Bina Kusuma Rinjani secara rutin dilaksanakan oleh jajaran kepolisian untuk membina masyarakat agar terhindar dari berbagai permasalahan sosial. Kabag Ops Polres Lombok Barat, AKP I Putu Wirawan, S. Adm., M.I.Kom., menegaskan pentingnya peran operasi semacam ini.
“Operasi Bina Kusuma Rinjani ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, terutama bagi generasi muda. Kami ingin memastikan anak-anak kita memahami risiko dari kenakalan remaja, bahaya narkoba yang merusak masa depan, serta dampak serius dari pernikahan dini,” ujar AKP I Putu Wirawan. Ia menambahkan bahwa pendekatan preemtif melalui penyuluhan adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun kesadaran sejak dini.
Pernyataan dari Kabag Ops ini menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya berfokus pada penindakan, namun juga pada pencegahan dan edukasi, sejalan dengan visi Polri yang humanis dan dekat dengan masyarakat.
Edukasi Komprehensif oleh Tim Khusus
Kegiatan penyuluhan di SMK N 2 Kuripan dipimpin langsung oleh Kanit Bintibsos Sat Binmas, IPDA Rusdin, beserta personel yang tergabung dalam Sprin Ops Bina Kusuma Rinjani 2025. Materi yang disampaikan dirancang agar mudah dicerna oleh para pelajar, menggunakan bahasa yang lugas namun informatif.
Kasat Binmas Polres Lombok Barat, Iptu Muh. Mahrip, selaku Kasatgas Preemtif dalam operasi ini, menjelaskan urgensi penyuluhan ini. “Kami melihat adanya peningkatan kasus kenakalan remaja dan peredaran narkoba yang menyasar anak sekolah. Selain itu, pernikahan dini juga menjadi perhatian serius karena dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” jelas Iptu Muh. Mahrip. Ia menambahkan bahwa sinergi antara kepolisian, sekolah, dan orang tua adalah kunci keberhasilan dalam membina karakter generasi muda.
Penyuluhan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari definisi dan contoh kenakalan remaja seperti tawuran, vandalisme, hingga bullying. Kemudian, dibahas secara mendalam mengenai jenis-jenis narkoba, efek samping yang ditimbulkan, dan jerat hukum bagi pengedar maupun pengguna. Tidak ketinggalan, materi tentang pernikahan dini juga disajikan, menguraikan dampak negatifnya terhadap pendidikan, kesehatan reproduksi, serta kesiapan mental dan finansial pasangan muda.