Binkam

Polri Dorong Ketahanan Pangan di Desa Montong Are

×

Polri Dorong Ketahanan Pangan di Desa Montong Are

Sebarkan artikel ini
Dari Silaturahmi ke Swasembada Polri dan Warga Montong Are Bersinergi

Lombok Barat, NTB – Komitmen Kepolisian Republik Indonesia dalam mendukung program pemerintah, khususnya di sektor ketahanan pangan, terus diperkuat di berbagai daerah. Salah satunya ditunjukkan oleh jajaran Polres Lombok Barat, Polda NTB, melalui kegiatan rutin Bhabinkamtibmas yang aktif berinteraksi dengan masyarakat. Pada Minggu, 22 Juni 2025, AIPTU Muhammad Bakri, Bhabinkamtibmas Desa Montong Are, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, kembali menunjukkan perannya sebagai penggerak dan pendorong masyarakat dalam mencapai swasembada pangan.

Sinergi Polri dan Masyarakat: Pilar Utama Ketahanan Pangan

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 WITA ini berpusat di Dusun Twlabah Geres, Desa Montong Are. Dalam suasana yang penuh keakraban, AIPTU Muhammad Bakri melaksanakan silaturahmi tatap muka dengan warga setempat. Fokus utama pembicaraan tidak hanya seputar isu-isu Kamtibmas yang menjadi tugas pokok Polri, namun juga diperluas pada pembahasan krusial terkait ketahanan pangan. Interaksi ini menjadi bukti nyata bahwa peran Bhabinkamtibmas melampaui sekadar menjaga keamanan dan ketertiban, melainkan juga turut serta dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kunjungannya, AIPTU Muhammad Bakri secara langsung menyambangi warga yang tengah membudidayakan sayuran sawi dan bayam. Momen ini dimanfaatkan untuk berdiskusi, memberikan motivasi, serta menggali potensi lokal yang dapat dikembangkan untuk mendukung kemandirian pangan di tingkat desa. Ia menekankan pentingnya peran aktif setiap individu dalam menjaga keberlangsungan pasokan pangan, terutama di tengah berbagai tantangan global yang dapat memengaruhi stabilitas pangan.

Mengajak Warga Sukseskan Program Pemerintah

Kapolsek Kediri, Polres Lombok Barat, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., menyoroti pentingnya kegiatan seperti yang dilakukan AIPTU Muhammad Bakri. “Kami sangat mendukung inisiatif Bhabinkamtibmas dalam mendekatkan diri dengan masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam program-program pembangunan. Ketahanan pangan adalah isu vital yang memerlukan sinergi dari semua pihak, dan Polri berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mendukungnya,” ujar AKP Jahyadi Sibawaih.

Lebih lanjut, dalam kesempatan tatap muka tersebut, AIPTU Muhammad Bakri tidak hanya sekadar memberikan arahan, tetapi juga secara aktif mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Ia menggarisbawahi bahwa program swasembada pangan bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, melainkan kerja kolektif yang membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dari penanaman di pekarangan rumah hingga pengelolaan lahan pertanian yang lebih luas, setiap kontribusi sekecil apa pun memiliki dampak besar terhadap ketersediaan pangan lokal.

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…