Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa TPPO merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan yang merampas hak asasi seseorang, dengan dampak yang merusak baik secara fisik, mental, maupun sosial. “Perdagangan orang bisa menyasar siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Modusnya pun semakin beragam, mulai dari iming-iming pekerjaan, pernikahan, hingga beasiswa yang ternyata berujung pada eksploitasi,” paparnya.
Kapolsek Jahyadi juga menegaskan komitmen kepolisian dalam memberantas kejahatan ini. “Sebagai aparat penegak hukum, kami dari Kepolisian, khususnya Polsek Kediri, memiliki tanggung jawab untuk mencegah dan memberantas kejahatan ini. Namun, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan seluruh elemen lainnya agar kita bisa mengenali, mencegah, dan menindak setiap potensi kasus TPPO sejak dini,” jelasnya.
Kiat-kiat Menghindari TPPO dan Pentingnya Kewaspadaan
Dalam kesempatan tersebut, AKP Jahyadi juga membagikan kiat-kiat penting untuk menghindari TPPO. Ia mengimbau masyarakat untuk:
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap tawaran kerja atau migrasi yang tidak jelas sumbernya.
- Menyampaikan informasi kepada pihak kepolisian jika menemukan tanda-tanda perdagangan orang di lingkungan sekitar.
- Melindungi anggota keluarga, khususnya perempuan dan anak-anak, dari ajakan yang mencurigakan.
Selain itu, ia juga menekankan beberapa hal krusial:
- Waspadai Tawaran Pekerjaan yang Terlalu Menggiurkan: “Jangan mudah percaya pada tawaran kerja dengan gaji tinggi, fasilitas mewah, atau janji hidup enak, apalagi jika tanpa proses yang jelas,” imbaunya.
- Periksa Legalitas Perusahaan atau Agen Penyalur Kerja: Ia menyarankan agar masyarakat selalu menggunakan jalur resmi saat ingin bekerja ke luar daerah atau luar negeri, misalnya melalui BP2MI untuk pekerja migran.
- Laporkan Jika Melihat Tanda-Tanda TPPO: “Laporkan kepada pihak berwajib (Polisi, Dinas Sosial, BP2MI) jika menemukan indikasi perekrutan mencurigakan,” tegasnya.
Peran TNI dalam Pencegahan TPPO: Sinergi untuk Keamanan Lingkungan
Danposramil Kediri, Peltu M. Baihaqi, turut memberikan sambutan dan menyampaikan pentingnya peran TNI dalam upaya pencegahan TPPO. “Sebagai bagian dari komponen pertahanan negara, kami dari jajaran TNI, melalui Posramil, memiliki tanggung jawab moral dan kewilayahan untuk melindungi masyarakat dari segala bentuk ancaman, termasuk kejahatan TPPO ini,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa kerja sama lintas sektor antara pemerintah desa, kepolisian, tokoh masyarakat, dan warga sangatlah penting. “Mengedukasi lingkungan sekitar, khususnya keluarga, agar tidak mudah tertipu oleh rayuan pelaku TPPO. Harapan kami melalui kegiatan sosialisasi ini masyarakat semakin sadar dan mampu melindungi diri serta lingkungannya dari bahaya perdagangan orang,” ujarnya. Peltu Baihaqi menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan sinergi dalam menciptakan lingkungan yang aman, sadar hukum, dan bebas dari TPPO.
Sesi Tanya Jawab dan Penutup
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab dibuka untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar dapat memperdalam pemahaman mereka. Diharapkan, diskusi yang terjadi dapat menambah wawasan terkait pencegahan serta penanganan tindak pidana perdagangan orang. Apabila masih ada hal yang belum sempat ditanyakan, masyarakat dipersilakan untuk berdiskusi lebih lanjut secara langsung dengan narasumber.