Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan intensif melakukan patroli preventif. Kali ini, fokus utama adalah jalur Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) I, sebuah arteri vital yang kerap menjadi sorotan terkait potensi kerawanan.
Personel Unit Patroli Samapta Polres Lombok Barat melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dengan metode Blue Light Patrol pada Jumat, 1 Agustus 2025, pukul 23.38 WITA. Patroli ini menyasar sepanjang jalur Bypass BIL I, khususnya di wilayah Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Tujuan utamanya adalah mengantisipasi tindak kriminalitas 3C (Curas, Curat, Curanmor), balap liar, begal, serta berbagai potensi gangguan kamtibmas lainnya.
Peningkatan Patroli untuk Rasa Aman Masyarakat
Keberadaan jalur Bypass BIL I yang panjang dan relatif sepi pada malam hari seringkali dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan. Selain itu, kawasan ini juga kerap menjadi lokasi favorit bagi para pelaku balap liar yang mengganggu ketenangan warga sekitar dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
“Kami menyadari betul bahwa jalur Bypass BIL I ini membutuhkan perhatian ekstra, terutama pada malam hari,” ujar Kasat Samapta Polres Lombok Barat, Iptu Eko Nugroho, S.H., dalam keterangannya. “Patroli Blue Light ini kami lakukan secara rutin dan terukur untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat serta secara proaktif mencegah terjadinya tindak kriminalitas.”
Metode Blue Light Patrol dipilih karena efektif dalam memberikan efek visual keberadaan polisi di lapangan, sehingga dapat mengurungkan niat para pelaku kejahatan. Lampu rotator biru yang menyala terang menjadi sinyal kehadiran aparat keamanan, menunjukkan bahwa wilayah tersebut dalam pengawasan ketat.
Pencegahan 3C dan Balap Liar Jadi Prioritas
Fokus utama patroli ini adalah menekan angka kejahatan 3C yang meresahkan masyarakat. Curas (Pencurian dengan Kekerasan), Curat (Pencurian dengan Pemberatan), dan Curanmor (Pencurian Kendaraan Bermotor) menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Dengan patroli intensif, diharapkan ruang gerak para pelaku kejahatan ini dapat dipersempit.
Selain itu, aksi balap liar juga menjadi target utama dalam patroli ini. Balap liar tidak hanya mengganggu ketertiban umum dengan suara bising knalpot, tetapi juga sangat berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan fatal, baik bagi pembalap itu sendiri maupun pengguna jalan lain. Keberadaan petugas di lapangan diharapkan dapat membubarkan kerumunan balap liar dan mencegahnya terulang kembali.