Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Dompu berhasil mengamankan tiga orang terduga pelaku penyalahgunaan narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Penangkapan dilakukan pada Kamis (14/8/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WITA setelah sebelumnya ketiga terduga diamankan oleh jajaran Polsek Pekat.
Penangkapan berawal dari informasi masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di sebuah rumah di Dusun Beranti, Desa Nangamiro. Atas laporan tersebut, Kapolsek Pekat IPTU Agustamin, SH, memimpin penyelidikan dan penggerebekan bersama anggota sekitar pukul 20.30 WITA.
Dalam operasi tersebut, tiga pria masing-masing berinisial S (38), P (27), dan M (27) berhasil diamankan. Petugas juga menyita barang bukti yang diduga kuat narkotika jenis sabu dalam berbagai bentuk kemasan dan perlengkapan lainnya.
Kepala Kepolisian Resor Dompu AKBP Sodikin Fahrojin Nur, S.I.K., melalui Kasi Humas AKP Zuharis, SH, membenarkan penangkapan tersebut.
“Ketiga terduga pelaku telah kami amankan bersama sejumlah barang bukti narkotika jenis sabu dengan total bruto sekitar 15,68 gram dan netto 5,38 gram. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan yang lebih luas,” jelas AKP Zuharis, SH.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa barang bukti yang diamankan antara lain:
• Puluhan poket sabu siap edar
• Satu alat timbangan digital
• Beberapa alat isap (bong)
• Klip plastik kosong
• Uang tunai sebesar Rp1.231.000
• Empat unit ponsel berbagai merek
Modus operandi yang digunakan mengindikasikan adanya aktivitas peredaran gelap narkoba secara terorganisir di wilayah Kecamatan Pekat. Salah satu terduga pelaku, yakni S, diduga memiliki peran utama sebagai pengedar.
Setelah dilakukan koordinasi dengan Satresnarkoba, ketiga terduga pelaku dibawa ke Mapolres Dompu untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi juga telah melakukan interogasi awal, tes urine, serta pengujian laboratorium terhadap barang bukti.
AKP Zuharis mengimbau kepada masyarakat agar terus berperan aktif dalam memberikan informasi terkait peredaran narkoba di lingkungannya.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam membantu kepolisian memberantas peredaran narkotika. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut,” pungkasnya
Baca Juga : Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. "Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada," kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. "Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan," ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. "Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi," ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. "Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar," imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. "Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga," tutup Sigit.