Pernyataan Kapolsek tersebut menggambarkan upaya strategis Polri dalam mendukung inisiatif masyarakat yang berdampak positif pada pelestarian budaya dan sekaligus menjaga iklim sosial yang kondusif. Pengamanan yang humanis namun siaga memastikan bahwa hiburan tradisional ini dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa adanya gangguan.
Penutup Kegiatan dan Harapan Pelestarian Budaya Berkelanjutan
Pagelaran Peresean Paguyuban Garda Muda Kuripan ini secara keseluruhan berakhir pada pukul 18.00 WITA. Berkat koordinasi yang solid dan partisipasi aktif dari seluruh elemen yang terlibat, kegiatan tersebut berjalan dengan aman dan lancar sesuai jadwal yang ditetapkan.
Keberhasilan acara ini tidak hanya merayakan HUT Desa Kuripan Timur ke-14, tetapi juga menumbuhkan harapan besar akan masa depan pelestarian budaya Sasak di Lombok Barat. Peresean, sebagai warisan yang membumi, diharapkan dapat terus menjadi agenda rutin yang mampu menarik minat generasi muda dan juga wisatawan, sekaligus menjadi penggerak ekonomi desa melalui sektor pariwisata budaya. Polsek Kuripan menegaskan akan terus mendukung inisiatif serupa, selama kegiatan tersebut berjalan dalam koridor hukum dan menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Kuripan tetap stabil dan kondusif.
“Kami berharap kegiatan pelestarian budaya seperti Peresean ini dapat terus dilaksanakan. Ini adalah kekayaan kita. Tugas kami adalah memastikan lingkungan yang aman agar masyarakat dapat berekspresi dan berkreasi secara positif. Kami mengajak seluruh warga untuk terus menjadi mitra Kamtibmas Polri, demi Lombok Barat yang damai dan sejahtera,” tutup Kapolsek Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H.
Keamanan dan ketertiban adalah prasyarat bagi tumbuhnya kebudayaan dan kesejahteraan. Melalui sinergi kuat antara masyarakat dan Polri, Pagelaran Peresean di Kuripan Timur telah membuktikan bahwa harmoni antara tradisi dan keamanan dapat terwujud secara nyata.













