Ipda I Nyoman Rudi Santosa menambahkan, melalui mekanisme penyerapan yang terstruktur oleh Bulog, petani mendapatkan kepastian harga beli, sebuah langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan keberlanjutan produksi pangan lokal.
Mandiri Pangan Dimulai dari Pekarangan Rumah
Selain mendampingi panen jagung, Aipda Marwan juga secara konsisten memberikan dorongan kepada buruh tani dan warga setempat agar memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka yang belum tergarap. Lahan sempit ini, jika dikelola dengan baik, memiliki potensi besar untuk ditanami komoditas pangan bernilai ekonomis tinggi, seperti cabai, tomat, atau berbagai jenis sayuran lainnya.
Inisiatif ini mengusung konsep ketahanan pangan keluarga (food security) di tingkat rumah tangga. Tujuan utamanya ganda: pertama, sebagai sumber pangan keluarga sehari-hari yang dapat menghemat pengeluaran dapur; kedua, sebagai sumber pendapatan tambahan jika hasil panen melimpah. Konsep ini sangat selaras dengan upaya pemerintah dalam menggalakkan diversifikasi pangan dan pemanfaatan lahan sempit secara optimal.
“Saya juga mengajak para buruh dan warga lainnya agar tidak menyia-nyiakan lahan pekarangan. Mari kita tanam cabai, tomat, atau sayuran lain. Selain bisa menghemat pengeluaran dapur, hasil panennya juga bisa dijual jika berlebih. Ini adalah langkah sederhana namun sangat signifikan untuk menciptakan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga,” tutur Aipda Marwan kepada warga Desa Bagik Polak.
Dampak Jangka Panjang dan Model Sinergi yang Efektif
Kegiatan monitoring dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Aipda Marwan di Desa Bagik Polak tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga mendapat sambutan yang sangat positif dari masyarakat. Dampak langsungnya adalah terjalinnya hubungan silaturahmi yang erat antara aparat kepolisian dan warga. Hubungan harmonis ini merupakan modal sosial kuat untuk mendukung berbagai program pembangunan, termasuk suksesnya agenda strategis ketahanan pangan nasional.
Melalui pendampingan rutin ini, peran Bhabinkamtibmas bertransformasi menjadi problem solver dan motivator yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga edukasi dan solusi praktis terkait masalah pertanian dan ekonomi lokal.
Sinergi antara Polri melalui jajaran Polres Lombok Barat, Perum Bulog, dan masyarakat petani di NTB ini diharapkan dapat menjadi model efektif dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Komitmen Polsek Labuapi membuktikan bahwa tugas menjaga Kamtibmas dan upaya menyejahterakan masyarakat melalui penguatan sektor pangan adalah dua hal yang berjalan beriringan dan saling mendukung. Upaya berkelanjutan ini merupakan investasi penting untuk menjamin ketersediaan pasokan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan di masa depan.













