Danrem juga menekankan pentingnya penerapan teknologi informasi dalam mendukung sistem manajemen bencana. “Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, seperti aplikasi monitoring bencana dan pemetaan wilayah rawan, harus dimaksimalkan untuk mempercepat pengambilan keputusan secara akurat dan efisien,” imbuhnya.
Brigjen TNI Agus Bhakti turut menekankan perlunya latihan terpadu secara berkala yang melibatkan seluruh elemen, termasuk pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat. Latihan ini dirancang untuk menguji efektivitas prosedur dan kesiapan setiap pihak dalam menghadapi situasi darurat.
Apel gelar pasukan ini melibatkan ratusan personel dari TNI, Polri, BPBD, dan berbagai organisasi masyarakat. Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan simulasi penanganan bencana, seperti evakuasi korban dan pengelolaan logistik di lapangan. Simulasi ini mendapat apresiasi luas sebagai langkah preventif yang relevan dengan kondisi geografis NTB.
Melalui apel ini, Brigjen TNI Agus Bhakti bersama Forkopimda NTB berharap sinergi yang telah terbangun dapat terus diperkuat. Dengan koordinasi yang baik dan pemanfaatan sumber daya secara optimal, masyarakat NTB diharapkan lebih tangguh dalam menghadapi ancaman bencana, sejalan dengan nilai gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.