LOMBOK BARAT – Kepolisian Sektor (Polsek) Labuapi, Polres Lombok Barat, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), terus mengintensifkan kegiatan sambang desa sebagai upaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Langkah ini tidak hanya berfokus pada pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), tetapi juga menyentuh aspek sosial ekonomi, khususnya dalam mendukung program prioritas pemerintah terkait swasembada dan ketahanan pangan nasional.
Melalui peran aktif Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Polsek Labuapi turun langsung ke lapangan. Salah satu kegiatan nyata terlihat di Desa Telagawaru, di mana petugas Bhabinkamtibmas melakukan kunjungan rutin yang dikemas dalam bentuk silaturahmi hangat dengan warga binaan. Dalam pertemuan tatap muka tersebut, kepolisian tidak hanya menyerap aspirasi warga, namun juga membawa pesan penting agar masyarakat mulai bergerak aktif memanfaatkan potensi lingkungan sekitar.
Pendekatan Humanis Melalui Sambang Warga
Kegiatan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Telagawaru ini merupakan implementasi dari arahan pimpinan Polri agar setiap anggota di lini terdepan mampu menjadi inisiator perubahan yang positif. Momen silaturahmi ini dimanfaatkan untuk memberikan edukasi bahwa menjaga keamanan desa tidak hanya soal ronda malam, tetapi juga memastikan ketersediaan kebutuhan dasar melalui kemandirian pangan di tingkat rumah tangga.
Kapolsek Labuapi, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, menjelaskan bahwa pendekatan yang dilakukan anggotanya adalah bentuk kepedulian Polri terhadap kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, kehadiran polisi di tengah warga harus membawa solusi dan inspirasi.
“Kegiatan sambang ini adalah rutinitas yang kami tingkatkan kualitasnya. Melalui silaturahmi yang intens, anggota kami di lapangan, khususnya Bhabinkamtibmas Desa Telagawaru, mengajak warga untuk lebih produktif. Kami mendorong mereka melihat potensi yang ada di depan mata, yakni pekarangan rumah yang mungkin selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Ipda I Nyoman Rudi Santosa dalam keterangannya.
Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Kemandirian Pangan
Fokus utama dalam sosialisasi ini adalah mengajak warga menyulap lahan kosong atau pekarangan rumah menjadi lahan produktif. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional yang dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga. Pemanfaatan pekarangan rumah dinilai sebagai langkah strategis yang sederhana namun memiliki dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat pedesaan.
Dalam dialognya bersama warga, Bhabinkamtibmas Desa Telagawaru memberikan gambaran bahwa menanam tanaman pangan seperti cabai, tomat, sayur-mayur, atau tanaman obat keluarga (toga) tidak memerlukan lahan yang luas. Dengan teknik yang tepat, pekarangan sempit pun bisa menghasilkan bahan pangan yang sehat dan bergizi.
“Kami ingin menanamkan pola pikir bahwa ketahanan pangan itu bisa dimulai dari halaman rumah sendiri. Jika setiap rumah di Desa Telagawaru menanam sayuran kebutuhan sehari-hari, ini tentu akan sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarga, sekaligus mendukung program pemerintah,” tambah Ipda I Nyoman Rudi Santosa.













