Penegasan dari Kapolsek Labuapi tentang Peran Aktif Polri
Kapolsek Labuapi, Polres Lombok Barat, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen Polri, khususnya Polsek Labuapi, dalam mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan nasional. Beliau menyoroti peran strategis Bhabinkamtibmas dalam menggerakkan potensi di tingkat desa.
“Kami mengapresiasi langkah Bhabinkamtibmas Desa Telagawaru yang telah melaksanakan kunjungan ke warga binaan sekaligus bentuk silaturahmi. Ini adalah upaya nyata kami untuk hadir di tengah masyarakat,” ujar Ipda I Nyoman Rudi Santosa.
Beliau melanjutkan dengan penekanan pada inti pesan yang disampaikan kepada warga. “Selain menjalin hubungan baik, tujuan utama dari kunjungan tersebut adalah menghimbau atau mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangannya untuk ditanami dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan,” tambahnya, memberikan penegasan bahwa setiap jengkal lahan yang produktif akan sangat berarti dalam menjaga stabilitas pangan lokal.
Ketahanan Pangan: Pilar Utama Kemandirian Bangsa
Program ketahanan pangan yang diusung oleh pemerintah merupakan prioritas nasional, terutama dalam menghadapi potensi kerentanan pasokan akibat faktor global maupun perubahan iklim. Dalam konteks ini, partisipasi aktif masyarakat di level rumah tangga—seperti yang diinisiasi di Telagawaru—memiliki dampak berlipat ganda.
Pertama, menyediakan sumber pangan mikro yang stabil bagi keluarga. Kedua, mengurangi tekanan pada rantai pasok pangan utama di pasar. Ketiga, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan, yang selaras dengan visi Indonesia untuk mencapai kedaulatan pangan.
Polsek Labuapi berharap agar inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain, menciptakan gerakan kolektif untuk menjadikan setiap pekarangan sebagai lumbung pangan mini. Sinergi antara kepolisian, pemerintah desa, dan masyarakat menjadi kunci sukses dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh, dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga. Program ini diharapkan terus mengalir dan menjadi budaya produktif yang berkelanjutan di Desa Telagawaru dan wilayah Lombok Barat pada umumnya.













