Gerung, Lombok Barat – Dalam upaya konkret mendukung program ketahanan pangan nasional, Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat melalui jajaran Polsek Gerung aktif memberikan motivasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Imbauan yang fokus pada pemanfaatan lahan pekarangan kosong dengan sistem tumpang sari ini ditujukan untuk menciptakan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga, khususnya bagi warga di Dusun Kondak, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung.
Langkah ini diambil mengingat pentingnya ketersediaan pangan yang berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi dan tantangan perubahan iklim global. Pemanfaatan lahan secara optimal, sekecil apa pun ukurannya, diyakini menjadi kunci untuk menstabilkan kebutuhan pangan sehari-hari masyarakat.
Polsek Gerung Gencarkan Program Pemanfaatan Lahan Tumpang Sari
Kegiatan sambang dan silaturahim yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Banyu Urip ini bukan sekadar kunjungan rutin, melainkan membawa pesan penting mengenai literasi pertanian praktis. Warga didorong untuk tidak menyia-nyiakan pekarangan kosong dan mengubahnya menjadi sumber pangan yang produktif.
Pemanfaatan lahan kosong untuk menanam berbagai jenis sayur-sayuran dan buah-buahan dengan teknik tumpang sari menjadi solusi yang ditawarkan. Teknik ini dianggap sangat efektif karena memungkinkan petani skala rumah tangga untuk menanam lebih dari satu jenis komoditas dalam satu waktu di lahan yang terbatas, sehingga dapat meningkatkan efisiensi lahan dan hasil panen.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan Polri terhadap inisiatif pemerintah dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan dari level terbawah.
“Kami terus memberikan motivasi serta mengimbau kepada warga agar tetap giat dan bisa memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong untuk menanam tanaman tumpang sari, baik itu jenis sayur-sayuran maupun buah-buahan,” ujar Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.
Beliau menambahkan bahwa inisiatif ini sangat strategis guna mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah, memastikan setiap rumah tangga memiliki akses mudah terhadap bahan pangan yang bergizi, segar, dan tentunya lebih hemat biaya.
Strategi Tumpang Sari: Solusi Cerdas Hadapi Keterbatasan Lahan
Sistem tumpang sari, atau intercropping, dikenal sebagai praktik pertanian yang menguntungkan, terutama di wilayah dengan lahan terbatas seperti pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa jenis tanaman secara bersamaan, masyarakat dapat memperoleh beragam manfaat sekaligus.
Manfaat utama dari penerapan sistem tumpang sari meliputi peningkatan produktivitas lahan, pengurangan risiko gagal panen karena diversifikasi komoditas, dan pemanfaatan sumber daya (air, hara, dan sinar matahari) yang lebih efisien. Selain itu, praktik ini juga berkontribusi pada kesehatan tanah dan pengendalian hama secara alami, tergantung pada kombinasi tanaman yang dipilih.
Di Dusun Kondak, yang sebagian besar warganya memiliki pekarangan rumah, potensi untuk menerapkan tumpang sari sangat besar. Komoditas yang dianjurkan untuk ditanam sangat bervariasi, mulai dari sayuran cepat panen seperti bayam, kangkung, sawi, hingga tanaman buah-buahan yang dapat menjadi investasi jangka panjang.













