LOMBOK BARAT – Dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional terus digencarkan oleh aparat kepolisian di tingkat kewilayahan. Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Polsek Gerung melalui Bhabinkamtibmas (BKTM) Desa Beleka melaksanakan kegiatan sambang desa sekaligus monitoring langsung panen raya jagung milik warga. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Bila Tepung, Desa Beleka, Kecamatan Gerung, pada Selasa (25/11/2025).
Langkah proaktif ini tidak hanya sekadar kunjungan rutin, melainkan bentuk pengawalan strategis kepolisian untuk memastikan produktivitas petani lokal tetap terjaga dan distribusi hasil panen berjalan lancar sesuai dengan target pemerintah.
Monitoring Langsung di Lahan Pertanian Warga
Kegiatan monitoring yang dimulai pada pukul 11.00 WITA tersebut menyasar lahan pertanian produktif milik salah satu tokoh masyarakat setempat, Ustadz Ramil. Di tengah terik matahari, personel BKTM Desa Beleka turun langsung ke sawah untuk melihat kondisi hasil panen di lahan seluas 35 are tersebut.
Kehadiran polisi di tengah-tengah petani memberikan warna tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa aparat penegak hukum tidak hanya berfokus pada aspek keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) semata, tetapi juga peduli pada aspek kesejahteraan ekonomi warga binaannya.
Plh. Kapolsek Gerung, Ipda Manda Aryan Nugraha, S.H., dalam keterangannya menegaskan pentingnya kehadiran personel Polri di setiap kegiatan produktif masyarakat. Menurutnya, monitoring ini adalah bagian dari upaya memotivasi petani agar terus bersemangat dalam mengelola lahan pertanian mereka.
“Kami menginstruksikan seluruh jajaran, khususnya Bhabinkamtibmas, untuk aktif turun ke lapangan. Monitoring panen jagung di Desa Beleka ini adalah bukti konkret dukungan kami. Tujuannya jelas, kami ingin memastikan petani merasa aman dan didukung penuh dalam upaya mereka menyokong ketersediaan pangan daerah,” ujar Ipda Manda Aryan Nugraha saat dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut.
Produktivitas Unggul Varietas P27 dan Potensi Daerah
Dalam kegiatan tersebut, diketahui bahwa lahan milik Ustadz Ramil ditanami jagung jenis hibrida varietas P27. Varietas ini memang dikenal memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit dan mampu menghasilkan tongkol jagung yang padat.
Berdasarkan hasil pantauan di lokasi, produktivitas lahan seluas 35 are tersebut terbilang sangat memuaskan. Estimasi hasil panen mencapai angka yang cukup fantastis, yakni sekitar tiga ton dalam bentuk tongkolan basah. Angka ini menjadi indikator positif bagi kesuburan tanah dan keberhasilan pola tanam yang diterapkan oleh petani di Dusun Bila Tepung.
Ipda Manda menambahkan bahwa keberhasilan panen perorangan seperti ini, jika diakumulasikan, akan memberikan dampak besar bagi stabilitas stok pangan di tingkat kecamatan hingga kabupaten.
“Laporan yang kami terima dari lapangan, hasil panen saudara Ramil sangat baik, mencapai tiga ton. Ini adalah kabar gembira. Polri hadir untuk memastikan tidak ada gangguan dalam proses pasca-panen, sehingga jerih payah petani dapat terbayar dengan hasil yang maksimal,” tambah Ipda Manda.













