Lombok Barat, NTB – Komitmen Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam mendukung program strategis pemerintah, khususnya penguatan ketahanan pangan nasional, terus diimplementasikan hingga ke tingkat desa. Hal ini kembali terlihat di wilayah Kuripan, Lombok Barat, di mana Bhabinkamtibmas aktif menggerakkan warga binaan untuk mengoptimalkan potensi lahan demi kemandirian pangan.
Pada Kamis, 27 November 2025, inisiatif nyata ini dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Desa Jagaraga, AIPTU I GEDE DODIT, yang menyambangi langsung salah satu warga binaannya, Bapak I WAYAN SUDIANA, di Dusun Tambang Eleh, Desa Jagaraga. Kunjungan yang berlangsung mulai pukul 10.30 WITA ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi sarana untuk memberikan motivasi dan edukasi dalam memanfaatkan lahan produktif.
Menggerakkan Potensi Lokal: Optimalisasi Pekarangan Menjadi Sumber Pangan
Dalam kunjungan tersebut, fokus utama Bhabinkamtibmas adalah mendorong warga binaan untuk berpartisipasi aktif dalam upaya menjaga stabilitas pangan di tingkat keluarga dan lingkungan. Pemanfaatan lahan yang tidak terpakai, seperti pekarangan rumah, disosialisasikan sebagai langkah awal yang efektif.
AIPTU I GEDE DODIT mendorong Bapak I WAYAN SUDIANA dan warga sekitar untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan, sayur-sayuran, hingga melakukan budidaya ternak atau perikanan skala kecil. Konsep ini sejalan dengan strategi pemerintah yang menekankan pada diversifikasi pangan dan peningkatan produksi dari hulu ke hilir.
Kapolsek Kuripan, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari tugas Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak kepolisian di tengah masyarakat.
“Peran Bhabinkamtibmas tidak hanya sebatas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), tetapi juga menjadi motor penggerak dalam mendukung program pembangunan, termasuk yang paling krusial saat ini, yakni ketahanan pangan nasional,” ujar Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H.
Beliau menambahkan bahwa dengan mendorong warga memanfaatkan lahan yang ada, setiap rumah tangga dapat menjadi unit produksi pangan mandiri, sehingga secara kolektif dapat memperkuat fondasi pangan daerah. “Kami terus berupaya agar masyarakat sadar bahwa kemandirian pangan dimulai dari pekarangan rumah masing-masing. Ini adalah bentuk gotong royong kita untuk menghadapi potensi gejolak pangan,” tambahnya.
Respon Positif Warga Binaan: Komitmen Menuju Kemandirian Pangan
Kunjungan yang dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis ini menghasilkan dialog yang konstruktif dengan Bapak I WAYAN SUDIANA. Warga binaan tersebut menyambut baik inisiatif dari kepolisian.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan hubungan silaturahmi dan komunikasi yang baik antara aparat keamanan dan warga, khususnya terkait isu strategis ketahanan pangan. Yang paling penting, Bapak I WAYAN SUDIANA menyatakan kesediaannya untuk mendukung penuh program ini.
“Saya sangat berterima kasih atas kunjungan dan dorongan dari Bapak Bhabinkamtibmas. Saya siap mendukung program ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan pertanian saya untuk menanam sayur-sayuran dan juga beternak. Ini tentu sangat bermanfaat bagi keluarga kami,” kata Bapak I WAYAN SUDIANA.
Kesediaan warga binaan untuk mengimplementasikan anjuran ini menjadi indikator keberhasilan pendekatan Door to Door System (DDS) yang rutin dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas. Kehadiran AIPTU I GEDE DODIT secara langsung di lapangan terbukti mampu memberikan motivasi nyata dan menginspirasi tindakan positif dari masyarakat.











