LOMBOK BARAT – Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah memicu genangan air di sejumlah titik, khususnya di Desa Perampuan. Pihak kepolisian segera bergerak melakukan pemantauan untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga terdampak.
Kapolsek Labuapi, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, memimpin langsung kegiatan monitoring dan pengecekan dampak cuaca ekstrem tersebut pada hari Selasa, 2 Desember 2025, sejak pukul 06.00 WITA. Fokus utama pengecekan adalah di beberapa dusun di Desa Perampuan yang dilaporkan terendam banjir.
Genangan Air Capai Lutut di Empat Dusun Desa Perampuan
Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa genangan air cukup signifikan terjadi di beberapa dusun di Desa Perampuan. Ketinggian air diperkirakan bervariasi, mulai dari sebatas mata kaki hingga mencapai setinggi lutut orang dewasa. Kondisi ini memaksa sejumlah warga di salah satu dusun untuk mengungsi sebagai langkah antisipasi.
Menurut Ipda I Nyoman Rudi Santosa, genangan air tersebut disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. “Tingginya intensitas hujan yang turun dalam waktu lama menjadi pemicu utama. Selain itu, wilayah Desa Perampuan ini merupakan dataran rendah. Kondisi ini diperparah dengan tidak tersedianya sistem drainase yang memadai untuk mengalirkan debit air yang berlebihan,” jelasnya.
Empat dusun yang terpantau mengalami genangan air adalah:
Dusun Kerepet: Terpantau genangan air, dan sekitar 10 Kepala Keluarga (KK) dari Perumahan Pepabri memilih untuk mengungsi sementara di Mushola Baitussuhada.
Dusun Karang Bayan: Masih terdapat genangan air namun dilaporkan sudah mulai berangsur surut. Warga di dusun ini tidak ada yang mengungsi.
Dusun Kapitan: Genangan air juga terjadi dan mulai surut secara perlahan. Tidak ada laporan warga yang mengungsi dari dusun ini.
Dusun Bayan Pengsong: Genangan air mulai surut, dan warga memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing.
Masyarakat Diimbau Tetap Waspada dan Kooperatif
Meskipun genangan air masih terjadi di beberapa titik, situasi secara umum mulai terkendali seiring dengan meredanya curah hujan. Sebagian besar warga yang terdampak, kecuali belasan KK yang masih berada di pengungsian, telah kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Berdasarkan laporan terkini, tidak terdapat kerugian material yang signifikan yang dialami oleh warga terdampak.
Ipda I Nyoman Rudi Santosa menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, mengingat potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi di tengah musim penghujan ini.
“Kami terus memonitor perkembangan situasi di seluruh wilayah Labuapi. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir, untuk selalu waspada dan memantau informasi cuaca dari pihak berwenang. Segera laporkan kepada perangkat desa atau Bhabinkamtibmas setempat jika terjadi peningkatan debit air yang mengkhawatirkan,” ujar Ipda I Nyoman Rudi Santosa.













