Jayapura — Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara serentak di wilayah Papua Raya resmi dilepas dari Mapolda Papua, Selasa (9/12). Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah nasional Satgas Pengendalian Harga Beras untuk memastikan ketersediaan beras yg cukup dan harga beras yang terjangkau sesuai harga yg ditetapkan pemerintah serta distribusi yang lancar dan merata hingga kewilayah manapun.
Acara diawali dengan doa bersama dan laporan pelaksanaan Satgas Pengendalian Harga Beras—yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian, Kapolri, dan jajaran kementerian terkait pada 21 Oktober 2025 berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 375 Tahun 2025.
Satgas ini terdiri dari unsur lintas kementerian/lembaga, termasuk Bapanas, Kementerian Pertanian, Kemendagri, Kemenko Perekonomian, Polri, BULOG, dan pemerintah daerah di seluruh provinsi, kota, dan kabupaten. Polri berperan melalui Satgas Pangan serta dukungan penuh Kabareskrim Polri selaku Ketua Pengarah Satgas Pengendalian Harga Beras.
Hingga 8 Desember 2025, Satgas telah menyalurkan 1.354 ton beras SPHP dari target alokasi 4.634 ton untuk Papua Raya.
Pada hari ini, dilakukan pelepasan tambahan 827,5 ton, sehingga total 2.181,5 ton atau 47,08% telah berhasil didistribusikan ke 42 kabupaten/kota.
Distribusi dilakukan melalui beragam moda sesuai karakter wilayah:
– Transportasi darat: Keerom, Sarmi, Jayapura, Merauke, Boven Digoel, Wamena, Tolikara, Puncak, Puncak Jaya, Yalimo, Sorong, Biak, Manokwari, Lanny Jaya.
– Transportasi udara: Pegunungan Bintang, Nduga, Yahukimo, Intan Jaya.
– Transportasi laut: Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Mamberamo Raya, Fakfak.
Upaya ini dilakukan untuk menurunkan harga beras, yang saat ini masih berada di atas HET khususnya di wilayah Zona III (Papua dan Maluku).
Selama 49 hari bekerja, Satgas Pengendalian Harga Beras pusat dan daerah telah:
– Melakukan 35.105 kali pemantauan
– Rata-rata 731 titik per hari, dominan di tingkat pengecer dan ritel modern
– Mengeluarkan 920 surat teguran kepada pelaku usaha yang menjual beras di atas HET
Analisa Satgas menunjukkan tren positif penurunan harga beras nasional, khususnya di Zona I dan II. Namun, wilayah geografis Papua yang menantang membuat harga masih lebih tinggi dari HET.
Untuk mengatasi keterbatasan gudang BULOG—di mana masih terdapat 28 kab/kota belum memiliki fasilitas penyimpanan—Satgas telah menyiapkan 32 gudang filial, memanfaatkan aset:
– 25 aset Polri
– 3 aset Pemda
– 1 aset KPU
– 3 aset pinjam pakai masyarakat













