Penekanan Etika dan Integritas Petugas
Selain aspek teknis dan kecepatan, Wakapolres Lombok Barat juga menyoroti aspek etika komunikasi. Operator Command Center 110 diwajibkan untuk selalu menyebutkan identitas diri saat menerima panggilan dan menjaga tutur kata yang sopan. Penggunaan nada bicara yang santun dan menghindari perilaku membentak menjadi penekanan khusus guna menjaga kenyamanan masyarakat yang sedang dalam kondisi darurat.
“Komunikasi yang humanis adalah bagian dari pelayanan. Operator wajib memperkenalkan diri dan mendengarkan dengan seksama setiap keluhan tanpa emosi. Kita hadir untuk memberi solusi, bukan menambah beban psikologis bagi pelapor. Kesantunan dalam bertugas mencerminkan kematangan institusi kita,” tegas Kompol Kadek Metria di hadapan para operator.
Selaras dengan hal tersebut, para personel juga diingatkan untuk tetap disiplin dalam urusan administrasi. Pengecekan buku mutasi dan penyusunan laporan reguler harus dilakukan secara akurat sebagai bentuk pertanggungjawaban tugas. Penguatan pemahaman terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi landasan hukum yang wajib dipedomani oleh setiap petugas.
Evaluasi Berkala demi Pelayanan Prima
Kegiatan pengawasan ditutup dengan pengecekan langsung terhadap rekaman respons cepat yang diterima oleh operator. Wakapolres meninjau sejauh mana durasi penanganan laporan mulai dari telepon diterima hingga instruksi diteruskan ke unit lapangan. Melalui pengawasan dan pengendalian (wasdal) yang rutin, Polres Lombok Barat optimis dapat meminimalkan kendala teknis maupun human error dalam pelayanan darurat.
Upaya yang dilakukan Polres Lombok Barat ini sejalan dengan visi Polri untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat dengan cara-cara yang modern namun tetap mengedepankan sisi humanis. Dengan sistem Command Center yang terintegrasi dan diawasi secara ketat, diharapkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Lombok Barat tetap terjaga kondusif.













