Lombok Barat, NTB – Sektor pertanian menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan di tingkat daerah maupun nasional. Menyadari peran krusial tersebut, jajaran kepolisian melalui Polsek Labuapi, Polres Lombok Barat, terus mengintensifkan dukungan kepada para produsen pangan di wilayahnya. Langkah nyata ini ditunjukkan melalui aksi turun lapangan untuk memastikan aktivitas pertanian berjalan lancar dan kondusif.
Pada Sabtu (27/12), personel Bhabinkamtibmas Desa Karang Bongkot melaksanakan kegiatan sambang kewilayahan dengan fokus utama menyasar kelompok tani jagung di wilayah setempat. Kehadiran aparat kepolisian di tengah ladang bukan sekadar untuk menjaga keamanan, melainkan sebagai bentuk komitmen Polri dalam mengawal program pemerintah terkait swasembada pangan.
Sinergi Polri dan Petani dalam Mendukung Program Pemerintah
Kegiatan sambang ini dirancang untuk menjalin komunikasi dua arah antara kepolisian dan masyarakat agraris. Dalam dialog interaktif yang berlangsung di area perkebunan jagung, petugas Bhabinkamtibmas memantau secara langsung bagaimana perkembangan produktivitas pertanian musim ini. Selain mendengarkan aspirasi petani, petugas juga memberikan edukasi mengenai pentingnya konsistensi dalam pengelolaan lahan agar hasil panen tetap optimal.
Kapolsek Labuapi, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, menegaskan bahwa kehadiran personel kepolisian di sektor pertanian adalah instruksi langsung untuk menyukseskan ketahanan pangan. Menurutnya, stabilitas pangan sangat berkaitan erat dengan stabilitas keamanan di tengah masyarakat.
“Kami dari Polsek Labuapi berkomitmen penuh mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Personel Bhabinkamtibmas kami arahkan untuk terus bersinergi dengan para petani, memberikan motivasi, serta memastikan tidak ada kendala keamanan yang menghambat proses produksi pertanian di Desa Karang Bongkot ini,” ujar Ipda I Nyoman Rudi Santosa dalam keterangan resminya.
Motivasi dan Edukasi untuk Produktivitas Berkelanjutan
Selain fungsi pengawasan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), edukasi menjadi poin penting dalam kegiatan ini. Petugas mengajak para petani untuk tidak ragu dalam berinovasi dan memanfaatkan teknologi pertanian guna meningkatkan kualitas jagung yang dihasilkan. Motivasi yang diberikan diharapkan mampu menjaga semangat para petani di tengah berbagai tantangan cuaca maupun fluktuasi harga pasar.
Keterlibatan aktif Polri di sektor non-tradisional seperti pertanian ini mencerminkan transformasi peran kepolisian yang lebih humanis dan solutif. Melalui pendekatan persuasif, masyarakat diajak untuk melihat bahwa swasembada pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan kerja kolektif antara aparat, pemerintah desa, dan para pelaku tani di lapangan.
Ipda I Nyoman Rudi Santosa juga menambahkan bahwa peran serta masyarakat desa menjadi kunci utama kesuksesan program ini. Tanpa sinergi yang kuat, target kedaulatan pangan akan sulit tercapai secara merata.
“Partisipasi aktif dari seluruh warga desa sangat krusial. Kami mengajak semua pihak untuk bahu-membahu menyukseskan swasembada pangan ini. Jika produktivitas meningkat, tentu dampak ekonomi positifnya akan dirasakan langsung oleh warga di tingkat lokal, sehingga kesejahteraan masyarakat pun akan ikut terangkat,” imbuhnya.







