“Produk seperti tekstil, kertas, kayu olahan, makanan olahan, sarang burung walet, dan kelapa sawit memiliki potensi besar di pasar Kanada,” ujar Djatmiko.
Pada 2023, nilai perdagangan antara Indonesia dan Kanada mencapai USD3,4 miliar, dengan pertumbuhan rata-rata 11,24 persen dalam lima tahun terakhir. Hingga September 2024, nilai perdagangan bilateral meningkat sebesar 4,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Strategi Masuk Pasar Amerika Utara
Perjanjian CEPA memberikan jalan masuk yang lebih luas bagi produk Indonesia ke negara-negara Amerika Utara.
“Melalui Kanada, kita memiliki akses ke pasar yang lebih besar, termasuk Amerika Serikat,” jelas Mendag Budi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Indonesia-Canada CEPA merupakan langkah konkret untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Mendag Budi menegaskan bahwa perjanjian ini memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha di kedua negara.
“Dengan CEPA, kita menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan,” ujar Mendag.
Mary Ng juga menyampaikan apresiasinya terhadap hubungan baik kedua negara.
“Kami yakin, dengan kolaborasi ini, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk kedua negara,” tutupnya.
